Sebelumnya, di Liga 2 terdapat peraturan bahwa setiap klub memiliki kuota maksimal lima pemain yang berusia antara 25-35 tahun. Keputusan itu lantas mendapatkan keberatan dari para pemain.
Alhasil, APPI pun mencoba berusaha menyampaikan aspirasi para pemain kepada PSSI pada pertemuan 3 April lalu di Makostrad, Jakarta. Dalam pertemuan itu, APPI meminta PSSI mempertimbangkan kembali soal regulasi pembatasan usia pemain, baik di Liga 1 atau Liga 2.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(Baca juga: PSSI Ubah Regulasi Pembatasan Usia Pemain di Liga 2)
APPI menyebut ada perbedaan antara kesepakatan yang dicapai antara PSSI dan APPI dengan keputusan yang diumumkan PSSI kepada publik.
Dalam pertemuan APPI dengan PSSI, kedua belah pihak sepakat bahwa setiap klub peserta Liga 2 diperbolehkan memiliki maksimal 5 pemain berusia 25-35 tahun, dan 2 pemain berusia di atas 35 tahun.
"Untuk itu kami telah berkirim surat dengan PSSI mengenai hal ini dan menunggu klarifikasi atas perbedaan informasi yang kami dapat," tulis APPI dalam rilis yang diterima detikSport, Kamis (13/4/2017).
"Karena perbedaan 2 pesepakbola memiliki dampak jumlah yang cukup besar dalam memberikan kesempatan bermain kepada pesepakbola yang berusia 25-35 tahun di 61 klub peserta Liga 2, yang jika dijumlahkan dapat mencapai 122 pesepakbola."
Di sisi lain, APPI menyampaikan apresiasi kepada klub-klub Liga 1 yang telah memenuhi kewajibannya membayar gaji pemain yang sempat tertunggak pada ISC A 2016, yaitu Persegres Gresik United.
"Apresiasi juga kami sampaikan kepada BOPI yang telah melakukan verifikasi terutama terkait status klub bebas tunggakan gaji, yang membuat seluruh klub Liga 1 dapat memenuhi hal tersebut," tulis APPI.
(ads/mfi)











































