Tentang KITAS Essien dan Cole, dan Ancaman Sanksi Deportasi

Tentang KITAS Essien dan Cole, dan Ancaman Sanksi Deportasi

Mukhlis Dinillah - Sepakbola
Senin, 17 Apr 2017 16:43 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Bandung - Pihak imigrasi angkat bicara mengenai perkara Michael Essien dan Carlton Cole yang belum punya Kartu Izin Tinggal Sementara (KITAS), termasuk ancaman sanksi deportasi buat mereka.

Baik Essien maupun Cole saat ini belum memiliki KITAS, tapi kedua marquee player Persib Bandung itu sudah dimainkan ketika berimbang 0-0 lawan Arema FC akhir pekan lalu.

[Baca juga: Operator Membandel Izinkan Pemain Asing Tanpa KITAS, BOPI Lapor Imigrasi]

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) sendiri telah memenuhi panggilan Kantor Imigrasi Klas I Bandung, Jalan Surapati, Kota Bandung, Senin (17/4/2017).

"Pihak Persib sudah datang kesini (Imigrasi), saya sudah lihat surat dokumennya bahwa belum memenuhi persyaratan untuk diajukan menjadi memperoleh KITAS," kata Kasi Wasdakim Kantor Imigrasi Klas I Bandung Agustianur di kantornya.

Menurutnya persyaratan yang dimiliki Essien dan Cole belum cukup untuk main di Liga 1. KITAS pun jadi persyaratan mutlak yang harus dimiliki kedua pemain tersebut apabila ingin tetap bisa merumput bersama Persib.

"Persyaratan yang belum ada seperti rekomendasi dari tenaga kerja (Kemenaker). Kalau tidak diselesaikan sanksi paling tegas bisa dideportasi," ujar Agustianur.

Pun begitu, PT PBB disebutnya sudah kooperatif untuk segera mengurus administrasi kedua pemainnya tersebut. Selain itu, Persib pun bersedia memfasilitasi Essien dan Cole untuk datang ke Kantor Imigrasi demi mengurus KITAS.

"Jadi kami akan memanggil kedua pemain itu secara resmi untuk kita dalam sampai sejauh mana adanya pelangggaran administrasi ini terjadi. Sekaligus mengurus KITAS keduanya," jelas Agustianur.

"Rencananya besok kita panggilnya. Secepatnya-lah, kan saya butuh laporan juga ke pusat," sebutnya.

Agustianur juga mengaku bingung kenapa Essien dan Cole bisa bermain dalam laga Liga 1 lalu. Padahal mereka harusnya belum diperbolehkan bermain sebelum adanya KITAS, seperti yang dipersyaratkan bagi tenaga kerja asing.

"Saya juga enggak tahu. Mungkin ada regulasi lain dari Kemenpora, BOPI, atau operator liga itu sendiri yang memperbolehkan keduanya bermain. Tapi yang jelas kami belum bilang mereka ilegal, cuma izinnya belum ada," kata Agustianur.


(krs/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads