.webp)
Kompetisi Liga 1 akhirnya bergulir pada Sabtu (15/4/2017) di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, dengan menyajikan laga antara Persib Bandung dengan Arema FC. Laga pembuka itu berujung masalah lantaran pemain asing yang dimainkan di laga pembuka belum memiliki KITAS.
Padahal, sebelum kickoff telah disepakati antara operator dan BOPI untuk tidak mengizinkan pemain asing manapun untuk bermain jika belum memegang KITAS. Tetapi yang terjadi, operator justru memperbolehkannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi itu,Chief Executive Officer PT LIB, Risha Adiwijaya, kepada wartawan di Kantor PT LIB, Kuningan, menyebut ada alasan mengapa pihaknya memperbolehkan pemain asing tanpa KITAS turun.
Menurut Risha, pemain asing sejumlah klub sejauh ini telah mengurus KITAS.
"Memang kami menyadari jika salah satu yang dipersyaratkan untuk pemain asing bisa diturunkan adalah KITAS. Sayangnya, dari beberapa klub yang pemain asingnya dan terkhususnya marquee playernya sedang diproses untuk mendapatkan KITAS tersebut. Jadi oleh karenanya kemarin kami memperbolehkan pemain-pemain tersebut untuk bermain di kompetisi Liga 1," kata Risha.
Risha menambahkan, sampai saat ini pihaknya terus melakukan koordinasi dengan seluruh pihak-pihak terkait (BOPI, LIB, Kemenpora, Imigrasi) untuk mencari jalan keluar agar pertandingan bisa berjalan. "Ini dalam konteks klub bisa memainkan pemain asing tersebut dan juga tidak merugikan klub-klub yang sudah menyewa pemain-pemain tersebut," Risha menjelaskan.
 Foto: Mercy Raya/detikSport |
Dia juga menyadari jika dokumen yang saat ini dikumpulkan kepada BOPI belum lengkap. Namun mereka berpatokan pada pembukaan pendaftaran pemain itu dimulai dari 1 April sampai 30 April, khususnya pemain asing. Pihaknya pun telah berkoordinasi terkait hal ini.
"Kami menyadari dan oleh karena itu kami coba berkoordinasi (dalam konteks) mencari jalan keluar untuk kebaikan bersama. Sebenarnya jika melihat peraturan itu sangat jelas sekali dan kami mengetahui peraturan yang sudah ditetapkan tidak berubah dari tahun ke tahun dan sangat jelas sekali."
"Akan tetapi, kami melihat bahwa pemain asing itu, khususnya marquee player merupakan pemain yang cukup berdampak luas, baik dari sisi teknikal, komersial, atau dari segi publikasi dan lain sebagainya."
"Oleh karena itu kami memang, seperti yang sudah saya sampaikan, kami berusaha menjalin koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk saat ini dan masih dalam proses untuk mencari solusi yang terbaik seperti apa, itu yang kami lakukan."
Dia pun berharap kasus ini bisa terselesaikan dan ada solusi terbaik.
"Kami tidak sampai ke sana sebab itu bukan ranah kami, kami hanya berhak mengurus dari sisi keolahragaan saja karena ya itu tadi, kami sedang menjalani proses dengan pihak terkait dan hanya itu yang bisa saya bilang, agar berjalan dengan lancar, Insya Allah," harapnya.
"Semoga ini berjalan lancar, tidak ada hambatan dan ada satu solusi yang bisa disepakati dengan baik, sehingga pecinta seluruh sepakbola seluruh Indonesia bisa menikmati hiburan pertandingan dan sepakbola merupakan salah satu hiburan yang diminati oleh masyarakat luas," tuntas dia. (mcy/din)
