Berkah Bulan Puasa untuk Odemwingie

Berkah Bulan Puasa untuk Odemwingie

Randy Prasatya - Sepakbola
Rabu, 12 Jul 2017 18:35 WIB
Penyerang Madura United, Peter Odemwinge. (Foto: Rachman Haryanto/detikcom)
Bekasi - Bulan puasa mendatangkan berkah tersendiri untuk Peter Odemwingie. Adaptasinya dengan panas cuaca di Indonesia berjalan lebih gampang.

Odemwingie resmi menjadi pemain Madura United pada April lalu. Proses kepindahannya terbilang sangat kebetulan lantaran saat itu dia barus saja fit setelah tampil mengalami beberapa masalah kebugaran di kompetisi Eropa.

Ketika tawaran dari Madura datang, Odemwingie mengaku tertarik. Agennya pun langsung membuka komunikasi yang intens dengan Manajer Madura United, Haruna Soemitro.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kebetulan saat itu saya baru betul-betul fit di bulan April saat tampil di kompetisi Eropa. Lalu ada tawaran dari Indonesia di bulan tersebut," kata Odemwingie kepada detikSport.

"Saat itu saya mendapat informasi dari agen saya kalau ada tawaran di sini. Saya buat pertimbangan, lalu saya setujui main di sini. Agen saya langsung kontak dengan intens ke Manajer Haruna dan buat keputusan resmi. Saya pun langsung terbang ke Indonesia," tambahnya.

"Saya juga sudah mulai membawa keluarga saya tinggal di sini bersama saya. Sore ini saya mau ke bandara untuk menjemput anak dan istri. Bisa main di sini sangat penting buat usia saya. Saya berharap bisa untuk waktu yang lama di sini," sambungnya.

Perjalanan pertama Odemwingie di Liga 1 ternyata tidak mulus-mulus amat. Dia mengaku sempat kaget dengan cuaca di Indonesia yang terbilang panas. Apalagi, ketika itu pertandingan pertamanya berlangsung pada pukul 15.00 sore WIB.

Di saat bulan puasa, jadwal pertandingan di Liga 1 berubah secara drastis. PT. Liga Indonesia Baru cuma menjadwalkan pertandingan pada pukul 20.30 WIB. Kondisi itu disyukuri betul oleh Odemwingie, dan dia berhasil mencetak hat-trick ke gawang Semen Padang saat bulan puasa.

"Cuaca sedikit menyulitkan saya saat memulai pertandingan pertama. Kami main jam tiga sore, cuaca masih panas. Tapi saya mendapat keuntungan saat bermain malam hari, terutama saat bulan puasa," beber mantan pemain Stoke City itu.

"Tapi di sini tidak jauh beda. Saya punya pengalaman main di cuaca seperti ini saat di Nigeria, pramusim di Singapura, dan Olimpiade di Bejing 2008 itu sama panasnya seperti di sini," tutup pria yang akan berusia 36 tahun pada 15 Juli mendatang.


(cas/mrp)

Hide Ads