Sudah satu tahun lebih Bayu Gatra bermain sepakbola dalam balutan jersey Madura United. Kini, dia merasa sangat kerasan bermain untuk klub berjuluk Laskar Sapeh Kerrab itu.
Meski begitu, jauh sebelumnya, Bayu ternyata tak pernah menyimpan hasrat untuk berkarier sepakbola di Madura. Akan tetapi, pada suatu titik keputusannya berubah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama pak Haruna yang ajak saya, lalu pak Achsanul juga meyakinkan saya untuk gabung. Saya pun sekarang punya hubungan yang erat dengan mereka. Keduanya sangat baik kepada saya dan keluarga, itu semakin buat saya nyaman di sini. Saya sendiri juga punya darah asli orang Madura, apalagi embah saya asli orang Pamekasan," kata Bayu Gatra kepada detikSport.
"Tapi, sebetulnya saya dulu tidak punya keinginan main di Madura. Setelah klub ini diambil alih pak Achsanul Qosasih, ya, alhamdulillah sepakbola di Madura perlahan berubah sangat bagus dan pemain bintang banyak yang datang. Klub ini juga punya ambisi besar di sepakbola," sambungnya.
Selain kebaikan Haruna dan Achsanul, Bayu juga mengaku bahwa lingkungan di Madura United juga punya pengaruh besar untuk membuatnya betah. Tim ini dinilai punya kekeluargaan yang bagus, ibadah kuat, dan sopan-santun ke sesama bagus.
Bayu pun saat ini menyimpan harapan untuk terus bisa bermain di Madura. Dia berharapa bisa menjadi legenda di klub yang identik dengan warna merah dan putih.
"Saya juga pernah buat pernyataan kalau Madura membutuhkan saya terus, saya siap main bola untuk klub ini sampai pensiun. Saya juga mau jadi legenda di klub ini," tegasnya. (rin/mfi)