Ratu Tisha: Perbaikan Sepakbola Indonesia Dimulai dari Pembenahan PSSI

Ratu Tisha: Perbaikan Sepakbola Indonesia Dimulai dari Pembenahan PSSI

Yanu Arifin - Sepakbola
Senin, 24 Jul 2017 14:51 WIB
Foto: Hasan Alhabshy/detikSport
Jakarta - Sepakbola Indonesia punya sangat banyak masalah yang sudah berbelit menjadi sangat rumit. Terpilih sebagai Sekjen PSSI, apa yang akan dilakukan Ratu Tisha?

Tisha terpilih menjadi Sekjen, menggantikan Ade Wellington, lewat proses seleksi awal bulan lalu. Terpilih dengan predikat sangat layak, ia menjadi perempuan pertama yang menduduki jabatan krusial di tubuh PSSI.

"Ini suatu kehormatan, kebanggaan dan amanah yang berat yang telah dipercayakan. Rasanya bangga, terhormat, bisa dipercaya ada di sini dan ini menjadi suatu hal yang ke depannya bakal jadi motivasi tersendiri untuk bisa bekerja sebaik-baiknya," tuturnya dalam perbincangan dengan detikSport di kantor PSSI, pekan lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menjabat Sekjen, Tisha sadar dihadapkan pada masalah kompleks persepakbolaan tanah air. Namun ia percaya bisa membantu menyelesaikannya.

Ratu Tisha: Perbaikan Sepakbola Indonesia Dimulai Pembenahan PSSIFoto: Hasan Alhabshy/detikSport


"PR (pekerjaan rumah) sepakbola Indonesia itu sangat kompleks, sangat rumit untuk mengurainya, tidak bisa sendiri dan harus banyak sinergi yang dibangun. Sinergi itu penting untuk bisa menjaga sepakbola Indonesia, karena berdasarkan visi dan misi ketua PSSI yakni profesional dan bermartabat yang akuntabel dan transparan, komunikasi dengan daerah, pusat, member yang ada, exco, international, pemerintah, dan lainnya harus baik," Tisha melanjutkan.

"Kalau ada ahli matematika yang tidak bisa memecahkan masalah, suruh kembali sekolah saja. Hahaha…," candanya merujuk pada pendidikan yang dia tempuh di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung.

"Matematika itu bahasa ilmu pengetahuan, jadi harus bisa mengurai masalah yang ada. Tapi, bukan jaminan solusinya akan tunggal, solusi tidak cuma satu tapi berbagai macam cara. Yang rumit bukan mengurainya, tapi memilih solusi mana yang bisa diterima semua stakeholder yang terlibat di dalamnya," ujarnya.

Tisha menjabat Sekjen sampai 2020 mendatang. Salah satu target utama di tiga tahun masa jabatannya adalah bisa membenahi organisasi PSSI.

"Sekarang saya fokus ke management, karena kalau ingin bicara tantangan terbesar Indonesia adalah sustainability, keberlanjutan. Mau bikin program sebagus apapun, kalau organisasinya tidak stabil dan tidak berkelanjutan, ya akan mati juga. Mungkin dari bulan-bulan awal sampai akhir 2017, akan fokus ke pembenahan organisasi dulu," Tisha berharap.

"Untuk tiga tahun ke depan, ya mungkin terkait akselerasi organisasi dulu. Standarisasi dari cara bermain sepakbola Indonesia dibenahi, dari segi bisnis developmentnya juga. Mungkin saat tahun 2019 atau 2020, baru bisa bangkit," perempuan asal Banten itu menambahkan. (din/fem)

Hide Ads