PSSI dan PT Liga Indonesia Baru sudah memutuskan akan menggunakan wasit asing di putaran kedua Liga 1 Indonesia. Hal itu bertujuan untuk mengurangi keluhan klub-klub Indonesia terkait kualitas wasit lokal.
Keputusan tersebut dinilai Graham Laws, pelatih wasit di Professional Game Match Official (PGMOL), sebagai sebuah langkah positif untuk memperbaiki persepakbolaan. Dengan adanya wasit asing, dia berharap wasit lokal bisa saling bertukar ilmu dan bisa mengevaluasi kinerja ke depannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, pengamat dan penasihat wasit yang juga berasal dari PGMOL, Clive Oliver, menyebut bahwa wasit-wasit lokal harus diberi kepercayaan diri dalam memimpin pertandingan. Dia juga mengatakan bahwa klub dan pemain tidak bisa menentukan pilihan wasit.
"Bukan cuma Indonesia yang merasakan (mengeluh tentang wasit) seperti ini. Banyak di negara lain yang mengalami hal serupa. Tapi, yang pasti pemain dan klub tidak bisa menentukan siapa wasitnya. Ada otoritas yang lebih berhak dan menaruh kepercayaan ke wasit," Oliver menambahkan.
"Ini (perbaikan kinerja wasit butuh waktu yang panjang. Perlu ada kesamaan edukasi dan budaya setempat. Kami (di Inggris) beruntung sudah melaluinya. Saya tidak tahu berapa lama masalah wasit bisa selesai (di Indonesia). Tapi, pada akhirnya wasit perlu diberi kepercayaan, walaupun wasit tidak pernah bisa memberi keputusan yang bikin semua pihak senang," kata Oliver lagi.
Baca juga: Liga 1 Sudah Siap Dipimpin Wasit Asing |
Hal senada juga dirasakan wasit ternama Indonesia, Thoriq Munir Alkatiri. Dia mengaku bahwa wasit di Indonesia sangat minim mendapat kepercayaan dalam memimpin pertandingan. Bahkan, mereka jarang mendapat pujian jika memimpin laga dengan baik.
"Masalah utama wasit di sini cuma kepercayaan. Bisa atau tidak klub-klub percaya dipimpin wasit lokal? Jangan cuma menyalahkan wasit jika tim kalah, tapi tidak dipuji jika wasit bagus dalam memimpin," kata Thoriq.
Thoriq juga berharap dengan keputusan PSSI dan PT LIB memakai wasit asing akan ada sisi positif, namun dia tak ingin wasit asing yang memimpin Liga 1 berasal dari kawasan ASEAN (The Association of Southeast Asian Nations).
"Saya rasa ada sisi positif. Tapi jangan sampai kita mendatangkan wasit dari ASEAN. Karena atmosfer di sana juga tidak bagus-bagus amat," dia menegaskan.
"Saran saya PSSI harus terus mendatangkan instruktur asing, seperti dari Premier League. Jadi kami juga bisa belajar banyak dari kualitas wasit di sana (Inggris)," harap Thoriq.
(cas/raw)