La Nyalla, yang duduk di kursi nomor satu PSSI dari April 2015 sampai Agustus 2016, menyebut kalau PSSI masih berutang padanya sekitar Rp 25 miliar. Uang tersebut digunakan oleh PSSI, salah satunya, untuk memutar kompetisi liga.
Sudah tiga kali La Nyalla berkirim surat pada PSSI untuk melunasi utangnya itu. Namun hingga saat ini tidak ada jawaban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: PSSI Akui Punya Utang pada La Nyalla |
Pria yang berencana maju di Pemilihan Gubernur Jawa Timur itu akhirnya memilih melayangkan surat ke Menpora, Rabu (7/9/2017). Dalam surat bernomor 001/APP-EA/K/VIII/2017, dengan menunjuk pengacara Asshiddiqie pangaribuan dan partners, La Nyalla meminta Menpora bisa menindaklanjuti kasus tersebut.
"Melalui surat ini kami memohon kepada Bapak Menpora agar dapat meneruskan permintaan klien kami kepada PSSI yang pengawasan organisasinya di bawah kewenangan dari Bapak Menpora sesuai undang-undang Sistem Keolahragaan Nasional," demikian pernyataan dalam surat tersebut.
"Kan sudah jelas Liga itu tidak boleh berjalan selama masih mempunyai utang dengan pihak ketiga," kata La Nyalla saat dihubungi wartawan, Rabu (7/9). (ads/din)