Andik memutuskan untuk bergabung bersama Selangor FA sejak 2013 lalu. Ketika itu kondisi sepakbola Indonesia sedang tidak kondusif sampai akhirnya disanksi oleh FIFA.
Kompetisi sepakbola Indonesia pun kini sudah diputar kembali. Banyak klub yang mulai gencar mendekati Andik, salah satunya adalah Persebaya Surabaya yang pernah dia perkuat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara pribadi saya ingin sekali main di sini tetapi hati saya masih ingin main di sana (Malaysia), keluarga juga mendukung saya stay di sana. Memang ada perubahan di liga Indonesia, tapi saya masih trauma. Karena menurut saya kondisi saat ini belum 100 persen normal," ungkap Andik.
Salah satu yang membuat Andik trauma adalah masalah wasit. Pemain kelahiran Jember itu menilai kualitas wasit di Malaysia jauh lebih baik.
"Meskipun saya orang asing, tapi ada perlindungan. Di sana wasit melindungi pemain. Jika ada yang melanggar, wasit langsung bertindak tegas," katanya.
Andik juga mengatakan bahwa masih banyak beberapa perbedaan antara sepakbola Indonesia dan Malaysia.
"Kalau dari segi individu pemain, Indonesia lebih bagus. Kalau untuk kekompakan Malaysia unggul. Tapi kalau soal lapangan, saya kira kualitasnya sama saja," kata Andik. (ads/din)











































