Soal Playoff Khusus, LIB: Itu Wewenang PSSI

Soal Playoff Khusus, LIB: Itu Wewenang PSSI

Amalia Dwi Septi - Sepakbola
Kamis, 12 Okt 2017 18:00 WIB
Foto: -
Jakarta - Keputusan menggelar playoff khusus untuk PSBK Blitar dan Persewangi Banyuwangi menimbulkan polemik. PT Liga Indonesia menyebutnya sebagai wewenang PSSI.

PSBK dan Persewangi berebut peringkat keempat babak Grup 5 Liga 2, sebagai syarat maju ke babak play-off untuk membuka peluang menghindari degradasi. Dalam laga penentuan, PSBK bertandang ke markas Persewangi. Pertandingan itu berakhir 2-1 untuk kemenangan Persewangi.

Dari hasil itu, setelah sama-sama menyelesaikan 12 laga, kedua tim sama-sama mengoleksi 18 poin. Dalam pertemuan pertama, PSBK menang 2-0, kemudian kalah 1-2. Kedua tim pun saling mengalahkan dengan PSBK unggul agregat 3-2.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh PT Liga, Persewangi yang diputuskan berada pada peringkat keempat klasemen akhir Grup 6 Liga 2 dengan unggul selisih gol. PSBK memiliki selisih gol nol.

PSBK keberatan dengan keputusan PT Liga Indonesia itu. Mereka pun bersurat kepada kepada PSSI. PSBK menyakini bahwa mereka yang berhak menempati posisi keempat karena unggul head to head. PSSI merespons dengan memutuskan untuk menggelar playoff khusus.

[Baca Juga: Playoff Khusus yang Bikin PSBK Blitar dan Persewangi Adu Jotos di Kanjuruhan]

COO PT Liga Indonesia, Tigor Shalomboboy, bersikukuh keputusan menempatkan Persewangi di peringkat keempat sudah sesuai regulasi.

"Kewenangan murni ada di federasi. Kami harus hormati itu keputusan PSSI dan posisi liga menjalankan ini semuanya. Kami juga berharap dengan ini menjadi sebuah pelajaran kesemuanya bahwa pemahamanan regulasi harus dipegang baik-baik," ujar Tigor.

"Ini awalnya permasalahan head to head yang hitung prosesnnya berbeda dan melebar kemana-mana. Kami juga berharap ini bisa menjadi terakhir dan di tahun berikutnya tidak terjadi lagi. Tapi bicara lagi, ini semua ada kewenangan di federasi," kata Tigor, yang juga menjabat sebagai manajer Departemen klub Lisensi PSSI tersebut.

"Sampai hari ini pun, kami tetap Persewangi (yang lolos) tapi tidak ada surat dari liga yang menyatakan membatalkan ketetapan itu. Bagi kami, apa yang kami lakukan dan menjadi pemahaman kami tentang head to head ya seperti itu," Tigor menambahkan.

Akibat adanya playoff khusus, pertandingan kedua tim diwarnai perkelahian dan kekerasan. Pada akhirnya Komdis PSSI menghukum Persewangi lantaran dinilai tidak sportif. Persewangi dinyatakan kalah 3-0 dan harus membayarkan denda Rp100 juta.


(ads/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads