Pita Hitam dan Mengheningkan Cipta untuk Choirul Huda

Pita Hitam dan Mengheningkan Cipta untuk Choirul Huda

Eko Sudjarwo - Sepakbola
Senin, 16 Okt 2017 12:18 WIB
Umuh Muchatar, manajer Persib Bandung, mengunjungi keluarga kiper Persela Choirul Huda. (Eko Sudjarwo/detikSport)
Jakarta - Meninggalnya kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, menjadi duka yang mendalam bagi sepakbola Indonesia. Pemain dan ofisial pada laga-laga di pekan ke-30 Liga 1 akan menggunakan pita hitam sebagai bentuk penghormatan.

Huda meninggal dunia saat membela Persela. Dia berbenturan keras dengan rekannya, Ramon Rodrigues, ketika berusaha menyelamatkan gawangnya dari serangan lawan, Semen Padang, di Stadion Surajaya, Minggu (15/10/2017).

Kepergiaan Huda menjadi duka bagi seluruh pelaku sepakbola Indonesia. Para pemain pun menyampaikan bela sungkawa sebagai bentuk kehilangan kiper 38 tahun itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PT Liga Indonesia Baru (LIB), operator Liga 1, akan meminta pertandingan Liga 1 pada pekan ini atau pekan ke 30 untuk menggunakan pita hitam.

"Akan ada pita hitam dan mungkin mengheningkan cipta sebelum pertandingan," ujar COO PT Liga, Tigorshalom Boboy, yang dihubungi detiKSport, Senin (16/10/2017).

Huda merupakan salah satu pemain yang tak pernah berpindah klub sejak 1999. Dia begitu mencintai Persela Lamongan klub kebangaanya hingga ke peristirahatan terakhirnya.

PT Liga juga berencana untuk takziah ke rumah duka, Senin (16/10/2017). Kepastian kunjungan itu seperti disampaikan oleh wakil sekretaris Persela, Muji Santoso.

"Kalau yang PT liga sudah pasti akan ke sini," kata Muji.

"Murni takziah, tidak ada agenda lain," dia menegaskan.


(ads/fem)

Hide Ads