Pasalnya, gelandang Persela Sandi Septian mengalami patah tulang iga akibat dilanggar dengan keras oleh pemain belakang PBFC. Wasit Annas Apriliandi hanya mengganjar kartu kuning.
Aji Santoso mengaku prihatin dengan kondisi ini sepak bola Indonesia saat ini. Dia menilai para pemain kurang mendapatkan perlindungan di atas lapangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: PBFC Hantam Persela 4-2 |
"Kalau begini terus bisa habis pemain bola jika dipimpin wasit yang tidak profesional dan tidak tegas dalam mengambil keputusan, Pemain tidak dilindungi," Lanjut Aji.
Di babak pertama Persela sempat merepotkan pertahanan PBFC, tapi peluang yang tercipta gagal dikonversi menjadi gol. PBFC lantas unggul empat gol lebih dulu, sebelum Persela menciptakan dua gol balasan dari penalti di menit-menit akhir.
"Ada lima peluang di babak pertama yang harusnya minimal bisa menjadi dua gol, tapi nyatanya tidak ada gol, begitu juga pada Babak kedua kami juga masih banyak peluang namun memang gagal memanfaatkan peluang, anak anak kurang fokus," kata Aji.
"Secara umum permainan anak anak Persela Cukup bagus, taktik berjalan dengan baik dua gol kesalahan dari kami, seandainya babak pertama masih 0-0 mental anak anak bagus untuk pertandingan babak kedua."
"Namun akibat (kebobolan) gol duluan membuat mental anak anak drop, beruntung pada babak kedua anak asuhnya tetap bermain bagus dan berhasil mencuri dua gol diakhir babak kedua."
Pelatih PBFC Iwan Setiawan mengakui keunggulan teknik Individu pemain Persela cukup membuat barisan belakang timnya kerepotan. Namun anak asuhnya bermain bagus dan disiplin sehingga mampu meredam kecepatan para penyerang Persela.
"Persela memiliki sayap yang punya kecepatan dan penetrasi yang kuat, ditambah pertandingan kali ini adalah Pertandingan yang penuh emosional bagi Persela karena meninggalnya kapten sekaligus kiper utama mereka Choirul Huda dan ini membawa motivasi bagi persela," kata Iwan.
(rin/cas)











































