Soal Liga 2, Ketum PSSI: Ingin Menang tapi Sportivitas Dipinggirkan

Soal Liga 2, Ketum PSSI: Ingin Menang tapi Sportivitas Dipinggirkan

Amalia Dwi Septi - Sepakbola
Selasa, 31 Okt 2017 20:38 WIB
Foto: Amalia Dwi Septi/detikSport
Jakarta - Banyaknya kericuhan yang terjadi membuat babak delapan besar Liga 2 tertunda. Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, menilai banyak pihak di Liga 2 berambisi mengejar kemenangan dan mengesampingkan sportivitas.

Babak delapan besar Liga 2 sejatinya digelar pada 20 Oktober lalu. Namun PSSI memutuskan untuk menundanya karena beberapa kericuhan yang terjadi.

Salah satunya adalah kericuhan yang terjadi di babak playoff khusus antara Persewangi Banyuwangi melawan PSBK Blitar pada 10 Oktober lalu. Wasit yang memimpin pertandingan mengalami kekerasan yang dilakukan pemain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kericuhan itu bukan yang pertama kali terjadi, sebelumnya pertandingan antara PSS Sleman melawan Cilegon United juga berakhir dengan kekerasan. Fisioterapis PSS Sleman menerima perilaku tak sportif dari para pemain.

Laga antara Kalteng Putera dengan Persigo Semeru juga berlangsung ricuh. Wasit mengalami intimidasi dan kekerasan.

Edy menilai Liga 2 terlalu banyak permainan sehingga semangat sportivitas tak dihiraukan lagi oleh semua pihak, yang berakibat kericuhan terjadi dimana-mana.

"Putaran Liga 2 ini, tidak terlalu tepat buat saya. Terlalu banyak main di situ. Saya katakan sekali lagi terlalu banyak bermain padahal sepakbola sudah jelas, pasti, sportivitas," ujar Edy di Kantor Makostrad, Jakarta, Selas (31/10/2017).

"Tapi karena terbungkus keinginan untuk menang, sehingga sportivitas dipinggirkan. Saya ikutin benar, saya simakk dengan benar. Belum wasitnya, para suporternya juga, belum yang lain-lain di situ,"

"Bahkan ada yang menginginkan pertandingan dihentikan di tengah jalan, minta balik lagi dari awal. Nah ini harus dikembalikan kepada semangat semua untuk apa liga ini. Semua karena kami ingin mencari atlet-atlet nasional," tegasnya. (ads/din)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads