Peluncuran buku tersebut dilakukan di Kantor PSSI, Grand Rubina, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (9/11/2017). Dalam acara ini, hadir Direktur Teknik PSSI Danurwindo sebagai salah satu penulis buku.
Buku Kurikulum Pembinaan Sepakbola Indonesia itu berisikan 166 halaman. Di dalamnya dijelaskan soal bagaimana cara pembinaan usia muda, seperti cara melatih pemain dari usia enam tahun sampai sembilan tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Buku tersebut terbagi dalam enam bab, salah satunya tentang contoh model sesi latihan yang baik. Dimulai dari usia 10-13 tahun bagaimana latihan dan mengembangkan skill, lalu fase latihan di usia 14-17 tahun dan 18 tahun, karena setiap fase memiliki metode latihan yang berbeda.
"Fase 10-13 tahun ini adalah umur emas untuk belajar. Bisa dilakukan dengan 7 lawan 7. Sedangkan 14-17 tahun adalah fase pengembangan permainan. Ini mulai diajarkan untuk belajar bagaimana menyerang, bertahan, dan transisi dalam permainan. Bisa dimulai dengan 11 lawan 11," katanya.
Danur berharap dengan adanya buku ini para pelatih bisa mengetahui metode latihan yang benar. Dengan begitu, pemain bisa memaksimalkan kemampuan yang dimilikinya dengan baik.
"Pemain sekarang ini tidak hanya harus punya skill yang bagus, tapi juga cerdas. Mereka harus belajar aksi-aksi sepakbola dengan mengambil keputusan yang tepat," ujar Danur.
Buku Kurikulum Pembinaan Sepakbola Indonesia ini sudah mulai disosialisasikan dalam kursus kepelatihan lisensi D di seluruh Indonesia sejak awal tahun 2017 dan sudah menjangkau ratusan pelatih akademi dan sekolah sepakbola.
PSSI pun membuka kerja sama dengan berbagai pihak untuk mempercepat penyebaran buku ini. Salah satunya bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan SMP.
Rencananya para guru olahraga di tingkat SMP akan diprioritaskan untuk mendapat kursus lisensi D secara bertahap, dan dimulai dengan 90 guru pada 12 November mendatang di Sawangan, Depok.
(ads/mfi)