Siapa Roberto Carlos, Juru Taktik Baru Persib Eks Asisten Pelatih Inter?

Siapa Roberto Carlos, Juru Taktik Baru Persib Eks Asisten Pelatih Inter?

Mohammad Resha Pratama - Sepakbola
Selasa, 28 Nov 2017 13:47 WIB
Roberto Carlos Mario Gomez jadi pelatih Persib Bandung (dok.South China)
Bandung - Persib Bandung baru saja menunjuk pelatih baru, Roberto Carlos Mario Gomez. Yuk kita kenali sosok pria asal Argentina tersebut.

Setelah Liga 1 2017 usai, Persib bergerak cepat mencari pelatih baru demi persiapan musim depan. Maung Bandung pun tak mau main-main karena mereka butuh sosok berpengalaman demi mengangkat prestasi tim.

Persib musim lalu tampil amburadul, yang diwarnai pemecatan Djadjang Nurdjaman dan akhirnya finis di dekat zona degradasi. Bukan capaian yang memuaskan mengingat Persib punya materi wah, termasuk kedatangan dua pemain top Michael Essien dan Carlton Cole.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak butuh waktu lama setelah musim tuntas, Persib akhirnya menunjuk sosok pelatih asal Argentina bernama Roberto Carlos Mario Gomez. Nama yang unik karena merupakan kombinasi nama dua pemain bola top yakni Roberto Carlos dan Mario Gomez.

Di Indonesia nama Roberto Carlos Mario Gomez bisa jadi tak banyak yang kenal, meski dia sudah mulai jadi pelatih sejak era 90-an.

Karier Gomez baru moncer setelah dia menggantikan Hector Cuper sebagai pelatih klub Argentina, Lanus, setelah sebelumnya jadi asisten sedari 1995-1997. Pada tahun 1999, Gomez berkarier di Eropa setelah Cuper mengajaknya untuk gabung ke Real Mallorca sebagai asisten pelatih.

Di tahun yang sama, Gomez sempat ditunjuk jadi pelatih Mallorca sepeninggal Cuper. Namun karena lisensi kepelatihannya tidak memenuhi, dia pun hanya melatih selama lima laga dengan catatan dua imbang dan tiga kalah.

Setelahnya, Gomez kembali berkarier sebagai asisten Cuper di Valencia (1999-2001) dan Inter Milan (2001-2003). Saat bersama Kelelawar Hitam Gomez pun sempat merasakan bagaimana kekalahan menyakitkan di final Liga Champions dari Real Madrid dan Bayern Munich. Kepahitan lain yang dia rasakan adalah saat Inter nyaris merebut Scudetto pada 2001/2002 namun disalip Juventus di pekan terakhir.

Gomez akhirnya memutuskan kembali ke Argentina pada 2003 untuk memulai karier sebagai pelatih di Gimnasia La Plata setahun setelahnya.

"Mario? Dia orangnya jujur, tenang, dan sangat tenang serta paham sepakbola. Setiap pelatih butuh asisten sepertinya. Kami sangat mengenal baik, saya sangat kehilangan dia dan saya minta maaf sekali soal ini. Semua orang tahu dia akan pergi dan kami akan merindukannya," ujar Cuper pada Mei 2003.

Setelah kepergian Gomez, Cuper seperti kehilangan separuh nyawanya dan akhirnya dipecat pada 19 Oktober 2003 karena start buruk Inter.

Bukan tanpa sebab, Cuper dan Gomez memang berteman baik sejak keduanya sama-sama bermain di Ferro Carril Oeste pada tahun 70-an. Mereka berdua pun sama-sama berposisi sebagai bek tengah.

Setelah lama berkarier di Amerika Latin, Gomez mencoba peruntungan ke Asia dengan melatih klub Hong Kong, South China, pada 2014. Setahun melatih di sana, Gomez direkrut klub raksasa Malaysia, Johor Darul Ta'zim (JDT).

Bersama JDT, karier Gomez moncer usai membawa klub itu menjuarai Liga Super Malaysia 2015. Di tahun yang sama, Gomez juga memenangi Piala AFC dan menjadikan JDT sebagai klub Malaysia pertama yang jadi juara di sana.

Di tahun berikutnya, Gomez memenangi Charity Shield Malaysia. Dia juga nyaris ditunjuk sebagai pelatih timnas Malaysia pada 2017 tapi karena persoalan gaji, kesepakatan pun batal.

Kini Persib pun menunggu sentuhan tangan dingin Gomez untuk membawa mereka bangkit musim. Bisakah Gomez melakukannya?


(mrp/din)

Hide Ads