Biaya Operasional SUGBK Capai Rp 30 Miliar Tiap Tahun

Biaya Operasional SUGBK Capai Rp 30 Miliar Tiap Tahun

Mercy Raya - Sepakbola
Senin, 19 Feb 2018 19:38 WIB
Foto: Grandyos Zafna/detikSport
Jakarta - Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK) harus menganggarkan biaya cukup besar untuk perawatan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) setiap tahun. Berapa nilainya?

SUGBK menjadi salah satu venue yang direnovasi untuk Asian Games dan Asian Para Games 2018. Untuk merenovasi SUGBK sejak Desember 2016, PPKGBK membutuhkan biaya Rp 770 miliar.

Biaya perawatan SUGBK pun tak murah. Direktur Utama PPK GBK, Winarto, menyebut sedikitnya dibutuhkan biaya Rp 30 miliar untuk merawat SUGBK setiap tahunnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk biaya operasional SUGBK dalam 1 tahun itu sekitar Rp 30 miliar. Karena memang banyak biayanya, seperti listrik, toilet saja ada 180 tempat yang harus dirawat. Bisa dilihat kemarin habis pertandingan malam harus langsung dibersihkan dan cleaning service the best tidak kalah dengan rumah konglomerat. Jadi jika pemakaian tidak tinggi maka income tidak akan cukup," kata Winarto.

"Coba Rp 30 miliar hanya dipakai 10 kali setahun. Itu artinya, 1 kali pakai sewanya Rp 3 miliar, kan memberatkan penyewa. Jadi salah satunya cara dibagi, banyak bidang. Ada olahraga, budaya seni. Jadi minimal harus 60 kali setahun dipakai untuk bisa mandiri," dia mengungkapkan.

"Itu juga mengapa setelah renovasi ini tidak hanya untuk olahraga saja, tapi kepentingan masyarakat lainnya. Contohnya, konser musik, budaya, semua welcome tapi mengikuti aturan yang ada. Bayar berapa, transfer, uang jaminan dsb. Kenapa ini diperlukan ? karena apa yang sudah dibangun mahal harus dijaga sebaik-baiknya dan untuk menjaga harus ada jaminan pendanaannya," Winarto, yang pernah menjabat sebagai direktur PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk itu menambahkan.

nah, untuk membiayai operasional perawatan SUGBK itu, PPKGBK pun membuka lowongan kepada publik untuk menggunakannya. Dia bilang PPKGBK membuka peluang kepada siapapun atau apapun jika dapat menghasilkan pendapatan.

"Kita tidak bicara kandang tapi status adalah nasional. Persija main di sini boleh, Persipura boleh, Bekasi boleh main di sini boleh. Kami tidak bicara kandang," dia menegaskan.


(mcy/fem)

Hide Ads