.webp)
Hal itu disampaikan oleh Ketua Steering Committee (SC), Maruarar Sirait, di acara penutupan Piala Presiden 2018, di Jakarta, Rabu (28/2/2018). Dalam acara tersebut juga dihadiri oleh Berlinton Siahaan selaku Ketua Organizing Committee (OC) dan anggotanya Risha Adiwijaya.
Menurut Maruarar, perhelatan tahun ini bisa dibilang lebih baik mulai dari penyelenggaraan, rating, dan animo masyarakat. Bahkan untuk keuntungan, Piala Presiden tahun ini meraup uang Rp 9 miliar.
 Foto: Amalia Dwi Septi/detikSport |
"Saya kira penyelenggaraan Piala Presiden mendapatkan keuntungan yang sangat besar. Total kami untung sebesar Rp 9 miliar," ujar Maruarar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang pasti, uang tersebut diproritaskan membayar kerugian Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) yang rusak akibat ulah suporter di laga final Piala Presiden. Total pihak panitia membayar kerugian Rp 900 juta, dengan rincian biaya perbaikan taman sekitar Rp 200 juta, lalu pagar stadion sekitar Rp 600 juta, serta kerusakan kecil mencapai Rp 150 juta.
"Kerusakan 100 persen kami bayar tanpa menawar. Saya harap ke depan tidak terjadi lagi. Kami tida akan segan-segan untuk memberikan efek jera. Kami nantinya akan bekerja sama dengan Polda untuk penegakan hukum jika GBK rusak lagi," tegasnya.
Ara juga menyebut selama Piala Presiden tersebut dia menggandeng audit senior dari PricewaterhouseCoopers, Irhoan Tanudiredja. Menurut Irhoan keuangan di Piala Presiden tidak ada masalah.
"Kami telah melakukan audit dan hasil pendapat audit kami batas laporan peneriman dan pengelaran Piala Presiden, wajar atas segala hal untuk dari awal sampai selesai," kata Irhoan.
Dalam acara tersebut, pihak SC juga memberikan penghargaan kepada sejumlah pemain seperti Alexander Pulalo, Perry Sandria, Yudo Hadianto, Junaedi Abdullah, Simsom Rumahpassa. Sementara dari pelatih, Benny Dolo, Sartono Anwar dan Nandar Iskandar.
Penghargaan juga diberikan kepada mantan wasit yaitu Purwanto dan Jaka Mulyono.
(ads/mrp)
