Julukan Klub-klub Liga 1 (Bagian 2)

Barito Putera mempunyai beberapa julukan. Laskar Antasari dan Bekantan Hamuk. Pemilihan nama pahlawan nasiona Pangeranl Antasari yang berasal dari Kalimantan Selatan. Dia merupakan pemimpin kerajaan Banjar.

Sementara itu, Bekantan Hamuk berasal dari bahasa Banjar yang berarti Bekantan yang sedang mengamuk. Julukan itu seakan dipilih agar Barito bisa tampil agresif untuk mengejar kemenangan. Sedangkan mama pendukung setia mereka adalah BartMan.

Bali United dijuluki Serdadu Tridatu. Julukan itu diambil dari warna kostum yang punya tiga warna yakni merah, hitam, dan putih.

Dalam kepercayaan agama Hindu, warna merah, hitam, dan putih merupakan simbol untuk dewa-dewa. Merah untuk Dewa Brahma, hitam untuk Dewa Wisnu, dan putih untuk Dewa Siwa.

Tridatu sendiri artinya tiga kekuatan yang berasal dari ketiga dewa di atas. Merepresentasikan dewa-dewa itulah, nama Serdadu Tridatu atau Pasukan Tridatu diambil.

Persela Lamongan mempunyai julukan Laskar Joko Tingkir. Julukan itu diambil dari salah satu tokoh legenda di tanah Jawa.

Kendati menjadi julukkan Persela, ternyata tokoh ini berasal dari Jawa Tengah. Joko Tingkir merupakan salah satu murid Sunan Kalijaga, yang menjadi pendiri Kerajaan Pajang.

Persela mempunyai fans fanatik dengam nama LA Mania.

Borneo FC mendapat julukan Pesut Etam. Pesut Etam sendiri berarti Pesut Kita.

Pesut sendiri adalah ikan sejenis lumba-lumba dengan moncong pendek, yang banyak hidup di Sungai Mahakam, Kalimantan. Jadi Pesut Etam disematkan ke Borneo FC sebagai pengingat mereka adalah lumba-lumbanya Kalimantan di lapangan hijau.

Itu sebabnya logo Borneo FC juga bergambar lumba-lumba.

Persib juga punya julukan yang berkaitan dengan macan. Klub asal Bandung itu dijuluki Maung Bandung.

Disebutkan, julukan itu kabarnya diambil dari sosok Prabu Siliwangi, yang dimitoskan punya pasukan Macan Putih gaib. Nah, Maung Bandung pun disematkan agar Persib mempunyai kehebatan Prabu Siliwangi itu.

Persija Jakarta punya julukan Macan Kemayoran. Dikisahkan, julukan itu diambil dari nama seorang pendekar di Jakarta.

Tepatnya di Kemayoran, konon pernah ada pendekar hebat bernama Murtado. Lantaran begitu hebat, Murtado dijuluki Macan dari Kemayoran, yang akhirnya digunakan Persija.