Pada laga di Stadion Marora akhir pekan kemarin, PSM memang berhasil pulang dengan kemenangan tipis 1-0. Namun, hasil itu tak serta merta membuat kubu PSM puas.
Pasalnya stadion yang dijadikan tempat pertandingan begitu buruk kondisinya. Contoh saja di lapangan banyak ditemukan sejumlah batu krikil dan bahkan kotoran hewan. Hal itu dialami para pemain saat menjalani sesi latihan sehari sebelum pertandingan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, pihak PSM tidak mau mengajukan protes kepada PT Liga Indonesia Baru selaku operator karena hanya buang-buang waktu serta uang. Tapi, PSM tetap akan meminta klarifikasi dari PT LIB terkait kondisi stadion. Langkah awal adalah dengan mengadakan pertemuan internal lebih dulu.
"Kami tidak bisa kirim protes karena kalian harus membayar Rp 50 juta jika mengajukan protes," tutur Robert usai memimpin latihan anak asuhnya di kota Makassar, pada Senin (2/4/2018) petang.
"Melihat dari lapangan itu ada batu dan kotoran dan saya punya gambar, kita tidak bisa protes tapi kita bisa tanya standar yang ditetapkan liga di sini. Di mana mereka punya regulasi yang dikirim ke kita, apakah lapangan seperti itu sudah memenuhi standar dari mereka," lanjut pelatih berkebangsaan Belanda itu.
Kekesalah mantan pelatih klub asal Malaysia Serawak FA ini semakin bertambah ketika salah satu pemainnya, Ardan Aras, mengalami cedera saat berlatih di Stadion Marora.
Baca juga: Jadwal Liga 1 2018 Pekan Kedua |
"Ardan (Aras) cedera dikarenakan latihan di lapangan jelek sekali, jadi dia harus menepi selama satu bulan."
Dengan absennya Ardan Aras, dipastikan lini pertahanan PSM Makassar dalam keadaan rawan karena hanya tinggal menyisahkan satu pemain pelapis di posisi tersebut yakni Hendra Wijaya.
(mrp/ran)