Kerusuhan terjadi pada injury time babak kedua laga Singo Edan melawan Maung Bandung, Minggu (15/4/2018). Ada banyak korban karena bentrok suporter dengan match steward, yang ditambah tembakan gas air mata aparat keamanan.
Manajer Arema Rudi Widodo sudah mengunjungi salah satu korban kerusuhan yang dirawat di Rumah Sakit dr Saiful Anwar (RSSA), Selasa (17/4). Dia mengakui tengah memikirkan dan mengkaji tentang adanya asuransi bagi penonton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manajemen menegaskan bahwa peristiwa serupa tak boleh terulang kembali. Apalagi, akan ada laga big match bakal dihadapi Singo Edan, salah satunya melawan Persebaya. "Nanti akan ada laga big match, harus waspada. Kami tak ingin ini terjadi lagi," terangnya.
Kembali soal pentingnya asuransi, manajemen tengah menggagas formula untuk mewujudkannya. Bisa jadi, manajemen bakal menggandeng mitra asuransi bagi penonton yang telah membeli tiket. "Ini lagi mencari formula dengan mencari mitra asuransi," tegasnya.
Dari catatan polisi, kurang lebih sekitar 31 ribu penonton memadati Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, tempat laga kandang kedua Arema FC melawan Persib Bandung.
Untuk harga tiket ekonomi dibanderol sebesar Rp 40 ribu per orang, VIP seharga Rp 150 ribu, dan VVIP sebesar Rp 200 ribu.
Sekitar 214 penonton menjadi korban dari kerusuhan yang terjadi pada injury time babak kedua. Delapan diantaranya sampai kini menjalani perawatan medis di sejumlah rumah sakit, salah satunya Rumah Sakit dr Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.
(cas/mrp)