Pantauan detikSport, keluarga dan kerabat larut dalam kesedihan pada Rabu (18/4/2018). Mereka berkumpul di dekat jenazah yang disemayamkan di ruang tamu.
Beberapa wanita dewasa tak hentinya menangis, kerabat lain terus mendampingi perempuan terlihat sedih dengan kematian pelajar kelas I SMKN 1 Janti, Kota Malang, ini.
Rencananya, jenazah Dhimas akan dimakamkan malam ini di TPU terdekat. Pelayat silih berganti datang ke rumah duka untuk menyampaikan bela sungkawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurut kakak ipar Dhimas, Yoga Purna (25), jika korban mengeluh sakit pasca kerusahan terjadi. Tapi saat itu korban menolak untuk dibawa ambulance ke rumah sakit, seperti korban kericuhan lainnya, Minggu (14/4/2018), malam.
Dhimas memilih pulang bersama teman-temannya. Esok harinya, keluarga yang mengetahui Dhimas dalam kondisi tak wajar, membawanya ke rumah sakit.
Baca Juga: Satu Korban Rusuh Laga Arema vs Persib Meninggal Dunia
"Sempat mengaku terinjak-injak. Mengeluh dadanya sakit, tapi pilih pulang dengan naik motor. Senin baru dibawa ke rumah sakit dan kemarin malam dirujuk ke RSSA," ujarnya kepada wartawan di rumah duka, Rabu (18/4/2018), malam.
Kerusuhan pecah saat laga Arema FC menjamu Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (14/4/2018), malam. Pertandingan memasuki injury time babak kedua, terpaksa dihentikan, karena penonton bentrok dengan match steward dan berujung tembakan gas air mata petugas keamanan untuk mengendalikan situasi.
Tercatat ada 214 suporter menjadi korban, delapan diantaranya mendapat perawatan intensif di sejumlah rumah sakit.
(fem/fem)