Sebelumnya, FIFA menyatakan bahwa PSSI tidak memberi hukuman kepada enam klub peserta kompetisi dengan pengurangan poin. Akan tetapi, otoritas tertinggi sepakbola dunia itu tak menjelaskannya secara rinci.
Terkait hukuman itu, Plt Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, membeberkan klub-klub mana yang dimaksud FIFA. Pria yang akrab disapa Jokdri itu juga memberikan alasan mengapa instruksi belum dijalankan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk dua klub di Liga 1 sangat mudah dieksekusi yakni Madura United dan Persegres, dan itu sudah dieksekusi pengurangan poinnya di klasemen," sambungnya.
Jokdri sejatinya cuma menyebut lima klub, namun masalah Persiwa Wamena dianggap dua kasus, maka FIFA menghitung menjadi enam klub. Adapun untuk hukuman sendiri adalah pengurangan berupa tiga poin untuk masing-masing klub dan khusus Persiwa, hukumannya adalah dikurangi enam poin.
Rata-rata pelanggaran yang dilakukan klub tersebut adalah mereka tak memenuhi kewajibannya kepada pemain, terutama soal pembayaran gaji.
"Kompetisi Liga 2 dan Liga 3 belum mulai, jadi implementasinya belum dilihat oleh FIFA dan belum bisa dieksekusi. Apalagi seperti Persik Kediri, saat ini berkompetisi di Liga 3 yang kami tidak bisa janji saat putusan itu keluar."
"PSSI menerima bahwa FIFA menganggap kami belum menjalankan pengurangan poin itu. PSSI akan bersurat kepada FIFA untuk meminta penjelasan tentang ini karena sebelumnya PSSI menyampaikan permohonan agar implementasi ini dilakukan pada musim 2018 ini," Jokdri menjelaskan.
(ran/ran)