Masalah stadion masih menjadi kendala bagi klub-klub di kompetisi tertinggi Indonesia. Masih banyak klub yang menggunakan stadion di bawah standar.
PT LIB sebenarnya sudah melakukan verifikasi sebelum kompetisi dimulai. Ada beberapa stadion yang telah dinyatakan tak lolos verifikasi. Stadion Teladan yang merupakan marskas PSMS Medan, Stadion Marora yang merupakan markas Perseru Serui, dan Stadion PTIK yang merupakan kandang Bhayangkara FC.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat kasus tersebut, Chief Operating Officer LIB Tigorshalom Boboy menegaskan bahwa hal itu tak akan terjadi lagi di kompetisi musim depan. LIB akan membuat regulasi khusus soal standar stadion yang lebih ketat.
"Jadi kami bilang mungkin ini tahun terakhir stadion-stadion yang tidak punya standar layak untuk bisa diperbaiki di tahun depan dan butuh waktu bagi mereka mungkin setelah lebaran kami akan keluarkan regulasi itu dan minta dari PSSI. Jadi tidak ada alasan bagi mereka untuk tidak menyiapkan tahun depan," ujar Tigor.
Baca juga: Masih Tentang Klub-Klub Musafir di Liga 1 |
Dalam buku manual Liga sejatinya sudah ditetapkan standar-standar stadion yang layak digunakan. Seperti dari aspek lampu, ruang ganti dan tribun penonton.
Akan tetapi, Tigor mengaku akan membuat regulasi khusus soal standar stadion. Nantinya, dalam regulasi itu juga dijelaskan soal stadion yang bisa digunakan saat live pertandingan atau tidak.
"Jadi dua di regulasi baru, akan ada dua pemisahan terhadap stadion yang bisa digunakan untuk live dan tidak. Untuk stadion yang tidak digunakan live itu mungkin lampunya bisa di bawah 800 lux," kata Tigor.
"Kami juga tahu kondisi stadion di sini, kepemilikian stadion sulit bagi mereka (klub). Kami juga memperhatikan posisi klub di sini, pada saat mereka menyewa stadion mereka juga harus mengikuti standar yang diminta, itu kesulitan bagi mereka. Tapi untuk stadion yang live harus di atas 800 lux," dia menjelaskan.
(ads/cas)