Iqbal mengembuskan napas terakhir di RS Permata Pleret kemarin. Pemuda 16 tahun itu merupakan warga Dusun Balong, Desa Timbulharjo, Kecamatan Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Iqbal adalah putra Kasium Suradi, polisi yang bertugas di Mapolsek Pleret.
Dia dilarikan ke rumah sakit setelah bentrok sesama suporter usai laga Liga 2 PSIM Yogyakarta dengan PSS Sleman di Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul, kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sumanto tidak mengetahui kronologi kejadiannya. Namun dia mendapat kabar, saat pertandingan berlangsung muncul keributan di Kompleks SSA Bantul.
"Pokoknya saya (berjaga) di Simpang Empat Jejeran, itu tahunya dari arah stadion ada PMI, ambulans (melintas). Setelah itu korban dibawa ambulans ke RS Permata Pleret," Sumanto menjelaskan.
"Ambulans (melintas) pas mau bubaran (pertandingan), sekitar maghrib. Terus saya melintas Jejeran, saya sibuk dengan suporter (mengatur) kepulangan itu," ujar dia.
![]() |
Setelah kondisi di Simpang Empat Jejeran kondusif, Sumanto melakukan patroli ke arah timur. Di tengah perjalanan dia mendapat laporan bahwa ada seorang suporter yang dirawat intensif di RS Permata Pleret.
"Saya suruh ngecek anggota saya. Ternyata tapi tidak ada identitas sama sekali. Tidak bawa, tidak ada atribut-atribut suporter juga enggak ada, ya sebatas itu," ujar dia.
Dalam waktu bersamaan Kasium Suradi sedang mencari keberadaan anaknya di sekitar stadion. Dia baru menyadari korban di RS Permata Plerert adalah putranya setelah melihat sebuah foto dari anggota polisi lain.
"Ternyata fotonya itu anak Kasium anggota saya," ujarnya.
Iqbal dilaporkan meninggal sebelum pukul 21.00 WIB di RS Pertama Pleret. Rencananya, jenazah korban dikebumikan siang ini sekitar pukul 14.00 WIB.
"(Korban) dikeroyok sama suporter. Kalau lukanya lebam di mata kiri, terus mungkin enggak kelihatan (luka dalam). Tahunya cuma mata kiri," ujar Sumanto.
(fem/fem)