Masa depan Luis Milla sampai saat ini masih dispekulasikan setelah masa kerjanya habis seiring rampungnya Asian Games 2018. PSSI berniat untuk memperpanjang kontrak kerja selama satu tahun.
Tapi, niatan itu terbentur kewajiban yang belum diselesaikan PSSI. Induk organisasi sepakbola Tanah Air itu masih menunggak gaji Milla selama tiga bulan (bukan dua bulan seperti dikabarkan sebelumnya). Milla dan staf digaji Rp 2,3 miliar per bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masalah tunggakan gaji kami sudah dapat ceritanya. Katanya tiga bulan belum diselesaikan. Nominalnya hampir Rp 2 miliar per bulan. Jadi kalau 3 bulan hampir Rp 6 miliar? Iya. Makanya, itu lah yang harus di-clear-kan oleh Sekjen," dia menambahkan.
Gusti tak bisa menjelaskan detail teknis pembayaran dan perpanjangan kontrak. Dia juga tak mendapatkan laporan soal belum adanya komunikasi antara PSSi dengan Milla sampai saat ini. Dia menyerahkan negosiasi kepada Sekjen PSSI.
"Masalah pembayaran itu Kesekjenan. Kami hanya pengambil kebijakan. Kalau misalnya ternyata seperti itu kenapa saat rapat exco, Sekjen diam saja," ujar Gusti.
Selain tunggakan gaji, belakangan muncul kabar jika PSSI tak memenuuhu kewajiban pembayaran kontrak rumah untuk Milla dan staf pelatih di Bali. Milla harus membayar sendiri sewa rumah dari Februari hingga Agustus.
Sebelumnya, Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, menyebut sudah berkomunikasi dengan agen Milla. PSSI menunggu jawaban Milla sampai 14 atau 15 September 2018.
Untuk sementara, Timnas ditangani Bima Sakti dan Kurniawan Dwi Yulianto. Untuk pelatih kiper dipegang oleh Kurnia Sandy.
Simak Juga 'PSSI Sepakat Perpanjang Kontrak Luis Milla':
(mcy/fem)