PT Liga Indonesia Baru (LIB) memutuskan Liga 1 bergulir lagi mulai 5 Oktober. Arema FC dijadwalkan menjamu Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (6/10).
Merujuk pertemuan Arema dengan Persebaya sebelumnya, duel itu selalu panas. Tak hanya di lapangan, tapi merambat hingga keluar stadion. Berpotensi kekerasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laga itu bakal kian mendapatkan sorotan usai penghentian liga yang bermula dari tragedi GBLA dalam sebuah rivalitas yang sengit pula, Persib Bandung melawan Persija Jakarta. PSSI, PT Liga, Arema, panitia pelaksana, dan Aremania harus mampu menjaga laga itu bergulir dengan aman.
"Tentunya kami harus waspada, khusus di hari H ketika pertandingan digelar. Karena, ini pertandingan mempertemukan dua tim yang mempunyai suporter besar," kata General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, kepada detikSport, Rabu (3/10).
Ruddy menyebut laga itu sudah dibicarakan dalam silaturahmi klub, PSSI, suporter, dan Kemenpora. Laga Arema dengan Persebaya menjadi fokus utama usai tragedi itu.
"Di situ ditanya memang, Arema bagaimana ini, nanti bertanding dengan Persebaya. Karena setelah kejadian GBLA, Arema melawan Persebaya jadi fokus utama. Saya saat itu sampaikan, bahwa Arema sangat ingin ada suporter tim tamu hadir mendukung langsung. Tetapi untuk pertandingan besok, sangat tidak mungkin karena tiket sudah habis terjual," ujar Ruddy.
Belum Bisa Akomodasi Suporter Persebaya Ikuti Away
Arema akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengamankan laga itu. Baik bagi pemain, wasit, dan penonton. Lagi, lagi merujuk duel sebelumnya, Arema belum dapat mengakomodasi kehadiran bonek di Stadion Kanjuruhan.
"Di samping regulasi FIFA yang harus dijalankan, tetapi ini sudah menjadi keinginan bersama. Bahkan kemarin 18 manager klub bersepakatan ikrar perdamaian #rivalitasTanpaMembunuh saat laga amal Arema melawan Madura United," ujar Ruddy.
Ruddy menyakini regulasi FIFA akan hadirnya suporter kedua klub saat pertandingan akan terwujud. Tetapi untuk saat ini sangat tidak memungkinkan, apalagi tiket laga Arema FC menjamu Persebaya sudah habis terjual.
"Kami sepenuhnya ingin mengarah kesana, dan mungkin butuh proses dan belum bisa diterapkan saat ini, bisa juga musim depan. Ini sangat baik, daripada dilarang justru menyusup dan terjadi hal-hal tidak diinginkan," tegasnya.
Kendati demikian, manajemen Arema beserta Panpel akan tetap waspada dalam menggelar laga big match Sabtu (6/10/2018), nanti. Arema tidak berkeinginan, peristiwa yang terjadi di Stadion GBLA terulang di Kanjuruhan.
"Kami tentunya lebih waspada, dan jangan sampai tragedi GBLA terulang," dia berharap.
Baca juga: Ini Jadwal Resmi Liga 1 2018 Pekan ke-24 |
(fem/fem)