Jalan Terjal Wanderley Menyelamatkan Perseru dari Degradasi

Jalan Terjal Wanderley Menyelamatkan Perseru dari Degradasi

Randy Prasatya - Sepakbola
Senin, 08 Okt 2018 16:16 WIB
Pelatih Perseru Serui, Wanderley Machoda da Silva (Foto: Rengga Sancaya/detikSport)
Jakarta - Wanderley Machoda da Silva belum lama ini diangkat sebagai pelatih Perseru Serui. Dia memikul beban untuk membawa Perseru keluar dari zona degradasi.

Perseru saat ini ada di dasar klasemen Liga 1 2018 dengan 24 poin dari 23 laga. Mereka tertinggal empat poin dari PS TIRA yang ada di zona aman.

Tenggelamnya Perseru di dasar klasemen terjadi setelah kalah 2-4 saat bertandang ke markas PSIS Semarang, sesama penghuni zona degradasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Posisi makin terjepit, manajemen klub akhirnya memutuskan untuk mengganti pelatih I Putu Gede Swi Santoso dengan Wanderley. Pria asal Brasil itupun menerima tawaran Perseru meski sadar beban bakal sangat berat.

Wanderley juga sudah tak asing dengan tanah Papua. Pada pertengahan musim lalu dia sempat menukangi Persipura Jayapura hingga akhir musim.

"Setelah pertandingan lawan PSIS, Perseru kalah di tandang, saya dapat kontak dari Presiden Perseru untuk meminta saya gabung bantu tim. Saya tidak lihat kondisi soal finansial, saya cuma lihat soal kesempatan bisa bantu. Kebetulan waktu itu saya lagi kosong," kata Wanderley dalam bincang-bincangnya bersama detikSport di Bekasi.

"Kebetulan saya tahu Papua dan kualitas pemain. Saya juga tonton banyak pertandingan, jadi saya terima untuk punya masa depan lebih indah," sambungnya.

"Ini pemain semua bagus, saya tahu pemain-pemain ini. Kesalahan mereka cuma tidak bisa stabil. Saya dorong mereka untuk percaya diri dalam menjalankan tugas dan tanpa beban. Mereka juga bermain harus punya tujuan. Kami pergi harus untuk menang."

Perseru punya 11 laga sisa termasuk dengan melawan Persija Jakarta pada Senin (8/10/2018). Dari total itu, ada lima laga kandang dan enam tandang yang harus dilalui demi mengejar tambahan 20 poin hingga akhir musim.

"Kalau dibandingkan dengan poin tim degradasi musim lalu (35 poin), mungki saat ini kami butuh minimal 20 poin untuk bisa bertahan atau 17 poin dari 30 poin. Kami harus punya 15 poin kandang, harus efektif di kandang dan sebanyak mungkin mendapat poin tandang," ungkap pria asal Brasil itu.

"Kami cuma punya satu jalur, yaitu menang. Lawan nantinya mungkin ada yang main cari aman, tapi kami tidak bisa. Kami harus coba menang di mana saja," tegasnya. (ran/cas)

Hide Ads