Turnamen dua tahunan ini juga untuk pertama kalinya menerapkan sistem kandang dan tandang sejak fase grup. Seluruh tim peserta nanti berkesempatan bermain kandang dua kali dan tandang dua kali.
Di tengah sistem baru ini, Piala AFF 2018 tak akan diikuti oleh pemain-pemain ikonik. Siapa saja pemain itu?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 10 Data dan Fakta Menarik Piala AFF |
Boaz Solossa
Boaz adalah salah satu pesepakbola dengan nama beken di Timnas Indonesia. Dia mulai tampil di ajang Piala AFF pada 2004, yang ketika itu masih bernama Piala Tiger.
Pada 2004 itu, Boaz tampil di usia 18 tahun dan mampu mencetak empat gol. Indonesia ketika itu juga mampu melaju ke babak final, namun gagal juara setelah kalah dari Singapura.
Selepas penampilan apiknya itu, Boaz baru kembali masuk skuat Indonesia untuk Piala AFF pada 2014. Tak ada gol yang dibuat Boaz pada saat itu dan Indonesia gagal lolos dari fase grup.
Boaz kembali tampil untuk ketiga kalinya pada Piala AFF 2016. Indonesia saat itu diragukan bisa berbuat banyak di Piala AFF karena pelatih cuma bola ambil dua pemain dari satu klub. Ketika itu Indonesia juga baru bebas dari sanksi FIFA.
Boaz menjadi kaptennya dan mencetak tiga gol sepanjang turnamen. Indonesia melaju ke babak final, namun gagal juara setelah kalah dari Thailand.
Kini, tak ada nama Boaz yang dibawa pelatih Bima Sakti untuk Piala AFF 2018. Keputusan menepikan Boaz Solossa tak lepas dari kebutuhan taktik tim pelatih.
Teerasil Dangda
Teerasil adalah striker asal Thailand yang cukup mematikan. Penampilan pertamanya di Piala AFF terjadi pada 2008 dan menjadi top skor dengan empat gol bersama Agu Casmir dan Budi Sudarsono.
Pada saat itu, Thailand melaju ke babak final. Thailand gagal juara setelah kalah dari Vietnam.
Teerasil kembali menjadi top skor di Piala AFF 2012. Thailand pada saat itu juga berhasil melaju ke babak final, namun gagal juara setelah kalah dari Singapura.
Kutukan Thailand gagal juara di saat Teerasil menjadi top skor baru berakhir di 2016. Thaliand menjadi juara dengan mengalahkan Indonesia dan Teerasil menjadi top skor dengan enam gol.
Meski usianya masih 30 tahun, Teerasil tak dibawa pelatih Milovan Rajevac ke Piala AFF 2018.
Safee Sali
Malaysia untuk pertama kalinya keluar sebagai juara Piala AFF pada 2010. Keberhasilan itu diiringi dengan munculnya striker Safee Sali sebagai top skor dengan lima gol.
Safee Sali tak bisa berbuat banyak di Piala AFF selanjutnya. Malaysia pun gagal menjadi juara untuk kedua kalinya saat kalah di final dari Thailand di final Piala AFF 2014.
Safee Sali kini tak lagi masuk skuat Piala AFF 2018. Usianya yang sudah 34 tahun tak membuat pelatih Tan Cheng Hoe tergoda untuk membawanya.
Le Cong Vinh
Le Cong Vinh adalah striker dari Vietnam. Dia pahlawan Vietnam saat menjuarai Piala AFF untuk pertama kalinya pada 2008.
Tak melesakkan gol hingga fase semifinal, Le Cong Vinh malah menggila di babak final. Dia mencetak satu gol dalam kemenangan 2-1 Vietnam di final leg pertama melawan Thailand.
Pada leg kedua, Le Cong Vinh mencetak gol di injury time untuk memaksa hasil imbang 1-1 dari Thailand.
Cong Vinh kini sudah berusia 32 tahun. Namanya pun tak masuk skuat Vietnam di Piala AFF 2018.
Daniel Bennett
Daniel Bennett adalah bagian dari era emas Timnas Singapura. Dia bek asal Inggris yang dinaturalisasi menjadi warga Singapura.
Bennett, yang kini sudah berusia 40 tahun dan bermain untuk Tampines Rovers, tak masuk skuat Singapura untuk Piala AFF. Sebelumnya, tiga gelar Piala AFF (2004, 2007, 2012) berhasil dia menangi.
(ran/cas)