Keluhan itu datang dari dua pemain PSM U-19 asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Riko Malakosa dan Roni Lede. Mereka kehabisan uang sehingga kesulitan makan dan tak bsia pulang kampung.
Rupanya manajemen PSM U-19 menunggak gaji selama dua bulan. Makanan di mess PSM U-19 pun tak lagi disediakan secara teratur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manajer PSM U-19, Ali Gaulli, mengakuinya. Dia berjanji segera menuntaskan sisa gaji pemain tersebut. Soal kepulangan pemain, Ali mengaitkan dengan rencana untuk memakai mereka di PSM senior.
"Jika merujuk pada kontrak para pemain PSM U-19, maka tidak sepatutnya pemain U-19 mengeluh. Karena, berdasarkan kontrak durasinya sampai Desember 2018. Mereka tidak sepatutnya mendesak untuk pulang. Terkait gaji, manajemen berkomitmen untuk menuntaskannya, karena sudah bagian dari kewajiban," ujar Ali Gaulli, pada Jumat (23/11/2018).
"Lagipula, pemain U-19 ini memang sengaja tetap didomisilikan di Makassar, karena masih akan ada progress selanjutnya, siapa siapa yang akan naik kelas ke tim utama," Ali menambahkan.
Setelah tunggakan gaji dan makan tak teratur terkuat di PSM U-19, CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin, akan turun langsung menyelesaikan masalah tersebut.
"Rencananya, dalam waktu dekat pak Appi (Munafri Arifuddin) akan bertemu dengan staf pelatih dan seluruh pemain U-19 untuk itu," kata menajer PSM U19, Ali Gaulli.
(fem/fem)