Indonesia bertemu dengan Malaysia di final Piala AFF delapan tahun silam. Skuat Garuda lebih dulu bertandang ke Bukit Jalil pada leg pertama.
Suporter Indonesia berbondong-bondong ikut berangkat ke Malaysia untuk memberi dukungan. Harapan besar muncul mengingat Indonesia sempat melibas Malaysia 5-1 di fase grup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alih-alih membawa kemenangan, Indonesia malah tunduk 0-3. Kekalahan ini dianggap terindikasi match fixing yang melibatkan pemain di laga itu. Hal tersebut diungkap oleh Andi Darussalam Tabusalla, yang merupakan manajer timnas pada saat itu.
Firman Utina selaku pemain dan sekaligus kapten Timnas Indonesia di Piala AFF 2010 ikut bicara. Dia kecewa hal tersebut dituduhkan kepada pemain.
"Kembali ke 2010. Kami ini patah hati karena mestinya juara. Kami gagal di (final) leg pertama. Leg pertama semifinal lawan Filipina seharusnya saya sudah masuk rumah sakit dan operasi," kata Firman dalam jumpa persnya di kawasan Sabang, Jakarta, Kamis (20/12/2018).
"Jadi jika dibilang 2010 kami terkena match fixing, saya yang kecewa. Kami memang gagal, tapi kami bukan pengkhianat bangsa," Firman menegaskan.
Indonesia berhasil membalas kekalahan di leg kedua dengan skor 2-1. Hasil itu tak cukup untuk membantu Skuat Garuda karena kalah agregat 2-4.