Komisi Etik PSSI Kumpulkan Bukti Pengaturan Skor, Umumkan Hasil di Kongres

Komisi Etik PSSI Kumpulkan Bukti Pengaturan Skor, Umumkan Hasil di Kongres

Femi Diah - Sepakbola
Selasa, 08 Jan 2019 13:37 WIB
Dwi Irianto alias Mbah Putih ditahan di Polda Metro Jaya karena kasus pengaturan skor. (Dok. Istimewa)
Jakarta - Sejumlah pengurus PSSI menjadi tersangka pengaturan skor di liga. Komisi Etik PSSI tengah mengumpulkan bukti dan mengumumkan keputusan pada Kongres Tahunan PSSI di Bali.

Dua pengurus PSSI, Johar Lin Eng (anggota exco) dan Dwi Irianto alias Mbah Putih (anggota Komdis) serta satu wasit, Nurul Safarid, menjadi tersangka dalam kasus pengaturan skor Persibara Banjarnegara saat menghadapi Persekabpas Pasuruan. Mereka pun ditangkap dan diamankan di Polda Metro Jaya bersama dua tersangka lain, bekas anggota Komisi Wasit Priyanto dan Anik Yuni Artika Sari.

Satu anggota komite eksekutif lain yang disebut dalam pengaturan skor pada pertandingan PSS Sleman dengan Madura FC, Hidayat, juga dimintai keterangan oleh kepolisian. Tapi, dia mangkir dari dua kali pemanggilan Satgas Anti Mafia Bola. Hidayat sudah dihukum oleh Komisi Disiplin (komdis) PSSI. Dia juga mundur dari jabatannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Tapi hingga saat ini, Komisi Etika PSSI, belum mengambil tindakan untuk pengurus PSSI yang terlibat pengaturan skor itu. Padahal, para pengurus tersebut terikat kode etik dan fair play PSSI.

"Kalau saya sedang mengumpulkan data dan fakta. Orang masih bercerita macem-macam, ditangani kepolisian, enggak apa-apa, bagus saja. Untuk mencari sesuatu yang bagus, siapa saja boleh menangani, ada ketentuannya. Kami menghormati kepolisian, enggak apa-apa," kata Dodik Wijanarko, ketua komisi etik PSSi, yang dihubungi detikSport, Selasa (8/1/2019).

"Kalau memang ada kejahatan yang sifatnya pidana tidak apa-apa, yang jelas baru omongan-omongan, bukti kan belum. Yang kedua, kalau toh ada, orang, oknum, tapi secara kelembagaan PSSI tidak ada. Orang yang nakal, ada tentara, polisi, oknumnya saja yang nakal. Saya menghormati dari pihak manapun juga yang membuat PSSI menjadi lebih bagus," dia menambahkan.

"Kalaupun ada yang keluar dari PSSI kemarin itu, istilahnya mereka keluar karena merasa malu hati. Kalau ada pengaturan skor, kami harus memiliki bukti kuat mana dengan mana yang diatur skornya, bentuk transaksinya apa, barang yang ditransaksikan berjalan atau belum. Kalau semua terbukti kami bisa bilang itu kejahatan. Bukan saya menutup-nutupi, di saat kongres nanti kamai finalisasi," kata Dodik yang juga menjabat sebagai staf khusus Panglima TNI itu.



Simak Juga 'Ratu Tisha Penuhi Panggilan Polisi Terkait Kasus Mafia Bola':

[Gambas:Video 20detik]


(fem/din)

Hide Ads