Hidayat dilaporkan manajer Madura FC, Januar Herwanto, kepada Satgas Anti Mafia Bola. Dia disebut mengatur pertandingan antara Madura dengan PSS.
Kepolisian menggeledah rumah Hidayat pada Rabu (23/1). Dari rumahnya diangkut sekoper penuh barang bukti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan keliru ya, komunikasi saya dengan mas Januar terjadi di awal kompetisi dan kapasitas saya bukan exco PSSI. Saya ditelpon oleh orang Sleman waktu itu. Saya bukan ngomong PSS Sleman lho ya. Orang Sleman, mereka tahunya kapasitas saya sebagai manajer Madura. Mereka enggak tahu karena memang tidak satu grup. Masalahnya, ada peristiwa offside sampai dua meter dan lainnya, tidak ada kaitnya dengan itu. Bukan hanya itu," kata Hidayat kepada wartawan di kediamannya di Jalan Klakahrejo No 78, Benowo, Rabu (23/1/2019).
Bahkan, Hidayat juga tidak mengakui jika dokumen-dokumen yang sita oleh Satgas Anti Mafia Bola tersebut tidak ada kaitnya dengan laga Madura FC dengan PSS Sleman.
"Saya lupa. Kalau dokumen itu ada di PSSI dan tadi yang disita dokumen pribadi saya. Ada rekening tabungan, ada laptop ada handphone," dia menegaskan.
Hidayat telah mundur dari PSSI. Oleh PSSI dia juga dihukum larangan beraktivitas di sepakbola Indonesia selama tiga tahun. Dia juga dilarang masuk stadion selama dua tahun dan denda uang sebesar Rp 150 juta.