Kondisi PSSI Memprihatinkan, Siapa Bisa Membereskan?

Kondisi PSSI Memprihatinkan, Siapa Bisa Membereskan?

Amalia Dwi Septi - Sepakbola
Kamis, 24 Jan 2019 13:50 WIB
Edy Rahmayadi turun dari kursi ketum PSSI dan digantikan Joko Driyono (Nyoman Budhiana/ama/ANTARA FOTO)
Jakarta - PSSI dalam kondisi memprihatinkan. Dengan setumpuk masalah di sepakbola Indonesia, kini beberapa anggota komite eksekutif diduga terlibat pengaturan pertandingan. Siapa mampu membereskan?

Belum genap sepekan terjadi perubahan tampuk pimpinan PSSI. Edy Rahmayadi menyatakan mundur dari jabatan ketum pada kongres tahunan di Bali. Sebagai gantinya, naik Joko Driyono sebagai Plt Ketum PSSI.

Pergantian tersebut terjadi di tengah upaya kepolisian melalui Satgas Anti Mafia Sepakbola membongkar beberapa kasus pengaturan pertandingan. Anggota Komite Eksekutif PSSI diduga terlibat, hari ini pejabat Plt ketum kebagian jatah diperiksa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Naiknya Joko Driyono sebagai plt ketum dianggap tidak akan membuat PSSI lebih baik. Manajer Madura FC, Januar Herwanto mengatakan itu dalam program Mata Najwa, Rabu (24/1/2019) malam WIB.

"Ketua Umum PSSI tentunya harus memenuhi persyaratan formal sesuai statuta dan persyaratan lain yang terkait kepemimpinan. Intinya, harus disadari bahwa situasi PSSI saat ini cukup memprihatinkan sehingga dibutuhkan pemimpin yang kuat, kredibel, dan punya integritas," ujar pengamat sepakbola, Mohamad Kusnaeni dalam perbincangan dengan detikSport, Kamis (24/1/2019).

Beberapa nama sudah muncul digadang-gadang sebagai calon ketum PSSI. Erick Thohir dianggap punya peluang dan potensi terbesar. Lalu ada juga nama Basuki Tjahaja Purnama, dan belakangan Muhaimin Iskandar menyatakan siap memimpin PSSI.

"Erick Thohir memenuhi hampir semua syarat. Sayangnya waktu dia sangat sedikit. Dengan waktu yg sedikit, saya khawatir pembenahan PSSI jadi kurang maksimal," kata pria yang akrab disapa Bung Kus itu.

"Ahok juga sosok yang lumayan ideal. Punya integritas, kredibilitas, dan leadership yang kuat. Cocok dengan kebutuhan PSSI saat ini. Namun Ahok mungkin terganjal persyaratan formal statuta. Persoalan lain, apa fokus Ahok setelah bebas nanti?" sambungnya.

Kusnaeni kemudian mengusulkan dilakukannya lelang terbuka untuk memilih ketua umum PSSI yang baru. Dengan begitu akan bisa didapat calon-calon ketua umum terbaik dari masyarakat. termasuk dari kalangan profesional.

"Saya lebih senang jika voters PSSI berpikir maju dengan menggelar lelang terbuka bagi kalangan profesional untuk memimpin PSSI. Semua pihak boleh berpartisipasi mencalonkan diri dengan membawa konsep untuk memajukan PSSI."

"Bisa saja pengusaha, lawyer, pembina sepakbola, atau siapapun maju sebagai kandidat. Yang penting dia punya gagasan besar soal cara memajukan PSSI."

"Tentunya, dia juga harus punya waktu untuk PSSI dan untuk mengimplementasikan konsep yang dia bawa. Akan lebih ideal kalau dia juga tidak terkait kepentingan politik apapun," tuntasnya. (ads/din)

Hide Ads