Sebagai pemain kelahiran Cianjur, Jawa Barat, Atep sudah menyukai Persib Bandung sejak belia. Sosok Asep Dayat, pemain lincah nan tajam milik Persin di era 90-an.
Nah, Atep mengidolakan Asep Dayat sejak kecil. Dia mengincar posisi serupa Asep Dayat, sebagai penyerang, sejak belia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya lihat seorang striker dengan mengidolakan striker ada Asep Dayat, dia sering mencetak gol di Persib. Ya, dulu dia menjadi panutan," kata Atep dalam One on One detikSport di Lapangan Lodaya, Kota Bandung, Jumat (25/1/2019).
Atep pun sering meniru aksi Asep Dayat. Setelah menyaksikan lewat televisi, esoknya dia menerapkan di lapangan bermain.
Karena suka meniru Asep Dayat dan memang Atep mampu melakukannya, dia pun dipanggil dengan sebutan Asep Dayat oleh teman-temannya di Cianjur, Jawa Barat. Atep sering dibuat senyum-senyum jika mengenang masa itu.
"Dulu saya sempat disebut Asep Dayat sama teman-teman. Soalnya sama-sama striker," ujar Atep, 33 tahun.
Selain Asep Dayat, Atep ngefans betul dengan Kurniawan. Kala itu, Kurniawan merupakan penyerang Timnas Indonesia dan pemain yang berhasil merumput di Eropa.
"Sebenarnnya saya lebih mengidolakan Kurniawan dulu, karena striker juga. Karena Asep striker putra daerah, saya juga suka," tutur dia.
Mimpi jadi kenyataan. Atep yang menempuh pendidikan sepak bolanya di SSB UNI selama tiga tahun berhasil masuk Timnas Indonesia U-18 waktu itu.
Karier profesionalnya dimulai saat memperkuat tim yang pernah dihuni Asep dan Kurniawan. Tahun 2005 lalu, Atep yang baru saja direkrut Persija, berkesempatan satu tim dengan idolanya Kurniawan.
Tiga tahun berseragam tim Ibu kota, Atep 'pulang' di tahun 2008 sebagai pemain Persib. Selama 10 tahun mengabdi, bapak dua anak ini tiba-tiba diputus kontrak melalui sambungan telepon.
"Ini jadi catatan sejarah buat saya. Tentu bangga bisa satu tim dengan Kurniawan dan bersama Persib 10 tahun," ujar Atep.
(mud/fem)