Sebelumnya, muncul kekhawatiran dari klub terkait tindakan Satgas Anti Mafia Bola yang sedang mengusut kasus pengaturan skor di Liga Indonesia. Pengeledahan terhadap Kantor PSSI dan PT Liga Indonesia sudah dilakukan.
Arema FC yang mengungkapkan kekhawatirannya bahwa kinerja Satgas Anti Mafia Bola akan dianggap intervensi oleh FIFA. Lewat media officer mereka, Sudarmaji, Singo Edan bilang was-was kalau Indonesia disanksi lagi seperti tahun 2015.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gatot menilai FIFA tak akan memberikan sanksi karena Satgas bukan bentuk intervensi. Kerja sama antara Kepolisian dan federasi sejatinya tak dilarang.
"Bukan, ini bukan intervensi. Kalau memang intervensi PSSI sudah teriak dari awal. Tapi ini kan tidak. Lagi pula, mereka juga akan menyiapkan MoU dengan Kepolisian, untuk membantu memberantas dugaan match fixing," ujar Gatot kepada detikSport, Sabtu (2/2/2019).
"Presiden FIFA Blatter tempo hari skandal suapnya, memang bukan pengaturan skor sih ttp sama2 barang haram menurut FIFA juga terpental gara2 FBI. FIFA nggak protes kan?," tegasnya.
PSSI sebelumnya telah membentuk Komite Ad Hoc yang bakal bersinergi dengan Kepolisian untuk memberantas pengaturan skor. Dalam susunan anggotanya, PSSI juga melibatkan pihak Kepolisian sampai Kejaksaan Agung.