Satgas Anti Mafia Bola terus mendalami kasus pengaturan skor yang terjadi di sepakbola Indonesia. Mereka melakukan penggeledahan di beberapa tempat yang diduga tersimpannya bukti-bukti kasus tersebut dan meminta keterangan dari saksi dan terduga.
Salah satu penggeledahan dilakukan di kantor bekas PT Liga Indonesia di Rasuna Office Park, Kuningan, pada 1 Februari. Satgas menemukan dokumen keuangan yang sengaja dihancurkan dan diduga milik Persija.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini, kantor itu digunakan sebagai tempat rapat Komisi Disiplin. Juga, merupakan kantor marketing Persija Jakarta dan kantor footballicous.
Menanggapi itu, Syafruddin mengimbau agar pemain dan The Jakmania tak ikut terpengaruh.
"Saya imbau kepada Jakmania jangan terganggu. Anda adalah suporter yang baik. Pemain Persija juga jangan terganggu, Persija ini kan sedang menghadapi Kualifilasi LCA dan berhasil. Persija ini sedang dalam posisi puncak, menuju yang bagus untuk dihargai di kancah internasional," kata Syafruddin di Kantor Menpan RB, Jumat (8/2/2019).
"Saya yakin tak ada kaitannya dengan pemain Persija dan Jakmania dengan oknum-oknum yang melakukan tindak pidana. Ini kan banyak orang, ada yang baik dan tak baik. Pemain, manajer, pelatih, silakan lakukan tugas dengan baik untuk mencapai puncak menjuarai Piala LCA. Suporter yang baik dan taat hukum silakan menjadi pendukung yang setia. Dukung terus Persija," dia menambahkan.
"Oknum-oknum dimanapun berada silakan mengaku saja. Kalau tidak mengaku kami akan kejar sampai ngaku. Saya akan mendorong. Saya bekas penegak hukum tentu saya tak mau di dalam ruang yang saya bina ada pelaku kejahatan, ada tindak pidana," dia mengungkapkan.











































