Sepanjang Piala AFF U-22 2019, penampilan Marinus kerap menjadi sorotan. Pria asal Papua itu terus mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan pemain Kamboja, meski terus ditolak.
Di laga selanjutnya, Marinus berusaha "mengusir" pemain Vietnam yang mendekat ke rekan-rekannya di Timnas U-22. Hal itu dilakukan agar kedua kubu tak saling terlibat konfrontasi di lapangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Jangan Lukai Hati Marinus |
Sikap Marinus tersebut bisa dibilang sudah lebih baik dibandingkan beberapa tahun lalu. Dia beberapa kali terlibat perselisihan dengan pemain lawan karena tak bisa mengontrol emosi.
Sumardji selaku Asisten Head of Delegation Timnas U-22 mengakui Marinus sudah lebih baik. Selama satu tahun di Bhayangkara FC, Sumardji kerap memberi nasihat kepada Marinus.
"Marinus ini kan tempramental, dari awal ikut saya satu tahun, di Bhayangkara FC sehingga saya tahu, bagaimana menyentuh hati Marinus. Setiap malam atau saat bertemu, sebelum laga saya elus-elus. Saya nasihati dia," kata Sumardji, yang juga menjabat sebagai Manajer Bhayangkara FC.
"Kamu harus punya hati, kamu harus bermain dengan hati. Jangan marah dan sebagainya. Bentuk rasa perhatian dari orang tua ke anak. Saya selalu lakukan seperti itu," sambungnya.
Sumardji juga sempat meminta Marinus agar tak terpancing saat dituduh melakukan pencurian umur. Pemain 22 tahun itu akhirnya memilih cuek.
"Dia bilang ke saya, biasa saja pak. Gitu. Biasa saja. Tidak ada pengaruh sama sekali," katanya menambahkan.