Bonek Disakiti, Persebaya Mundur
Selasa, 20 Sep 2005 19:57 WIB

Jakarta - Persija Jakarta dipastikan melaju ke final tanpa bertanding. Pasalnya, Persebaya yang dijadwalkan bermain besok resmi menyatakan mundur. Apa alasannya?Situasi tidak kondusif membuat tim Bajul Ijo memutuskan mundur dari kompetisi babak delapan besar Liga Djarum 2005. Namun keputusan itu adalah perintah langsung dari Walikota Surabaya Bambang Dwi Hartono. Hal itu diungkapkan oleh Manajer Persebaya Saleh Mukadar kepada detiksports saat ditemui di Hotel Maharaja, Selasa (20/9/2005), tempat tim Persebaya Surabaya menginap selama di Jakarta.Tidak kondusif dalam arti adanya penculikan terhadap bonek dan banyak korban yang berjatuhan dari para pendukung Surabaya selama dua pertandingan babak delapan besar di gelar kemarin. "Ini bukan keputusan manajemen klub saja tetapi sudah perintah langsung dari walikota surabaya ," tutur Saleh sambil menunjukkan short massage service (SMS) dari walikota Surabaya yang isinya perintah tim dan bonek untuk segera pulang.Sejak kedatangan bonek ke Jakarta total sudah ada 43 orang terluka , tujuh diantaranya terluka parah dan enam hari ini dinyatakan hilang. "Daripada jauh lebih parah dan para bonek di sakiti akhirnya kami lebih memilih mundur," ujarnya.Namun, Saleh membantah memakai kondisi bonek yang terancam sebagai alasan karena tahu alasannya peluangnya ke final sudah habis. "Peluang masih ada jika kami bisa menang dari Persija," tegasnya.Saat ditanya apakah tidak takut dengan hukuman dari Komisi Disiplin, Saleh menyatakan tidak gentar. "Hukuman apa? Paling denda. Persib kemarin mundur 30 juta, dua kali pun tidak apa-apa daripada anak-anak kita dikerjain," tukasnya. Ditambahkan Ketua Harian Persebaya Haji Susanto, mereka belum mau merespon pihak PSSI yang sudah mendengar keputusan mundur tersebut. "Ini PSSI nelpon tapi ndak aku angkat. Ini sudah harga mati (mundur)," tegasnya. Uniknya langkah mundur Persebaya tersebut diikuti dititipkannya Piala Presiden kepada SIWO PWI Jaya bukan kepada PSSI. "Kita titipkan ke SIWO kita sudah kecewa kalau kasih ke pengurus. Kompetisi ini tidak berjalan dengan baik.," lanjut Haji Susanto. Langkah kongkrit selanjutnya Persebaya akan memotori digelarnya Munaslub. "Sudah pasti harus ada Munaslub kalau kompetisi berjalan seperti ini. Kita juga akan mengusulkan kompetisi diistirahatkan selama setahun agar iklimnya dibenahi. Hal itu pernah dilakukan oleh Cina dan juga Jepang," ujarnya . Dengan mundurnya Persebaya, Persija Jakarta akhirnya melenggang ke final. Tim Macan Kemayoran hanya perlu melakukan kick off guna memetik tiga poin karena Persebaya melakukan walk out. (key/)