Ezra dilarang bermain setelah FIFA mempermasalahkan statusnya yang pernah membela Timnas Belanda U-17, sebelum dinaturalisasi oleh Indonesia pada 2017. Keputusan itu disampaikan FIFA.
Meski nasi sudah menjadi bubur, PSSI didesak untuk belajar dari kasus Ezra. Pemerhati sepakbola, Tommy Apriantino, menyebut PSSI yang gemar menyiapkan segala sesuatu dengan dadakan harus bisa berubah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lionel Messi itu punya dwi kewarganegaraan Argentina dan Spanyol. Bahkan banyak pemain Amerika Latin itu kenapa dwi kewarganegaraan supaya bisa main di Eropa. Nah, FIFA itu setahu saya dewasa," ujarnya menambahkan.
Kendati akhirnya terjadi kasus ini, kata dia, harusnya PSSI mengurusnya sejak awal.
"Harus diluruskan kalau memang mau ambil Ezra itu diuruskan. Karena bukan hanya kejuaraan ini jika dia dibutuhkan untuk yang berikutnya. Kan ada SEA Games dan lainnya, nah dari sekarang bukan dadakan seperti ini. Kitas saja kan sering H-1 baru diuruskan ini bicara dengan dunia internasional.
Kan kita juga harus merencanakan kalau mau Ezra diambil ya dari dulu dong diurusnya ke FIFA-nya karena dia pernah memperkuat Timnas U-17 Belanda," dia menjelaskan.
"Jadi harusnya semua itu by planning, bukan mendadak ini. Ezra ini kan pemain berkualitas, kemudian dia ingin dinaturalisasi. Begitu sudah dinaturalisasi segera diatur. Cuma saya melihatnya kemungkinan karena mendadak dan hanya satu kejuaraan ini yang dikejar," saran Tommy.











































