.webp)
Posisi plt ketua umum PSSI simpang siur setelah disebut-sebut exco menggelar rapat pada Kamis (28/3/2019). Anggota exco berbeda pendapat mengenai sosok yang menjabat plt ketua umum PSSI.
Gusti tetap bersikukuh sebagai ketua harian PSSI setelah diberi mandat oleh Joko Driyono yang ditahan oleh Satgas Anti Mafia Bola, sementara exco menetapkan plt ketua umum secara otomatis kepada Iwan Budianto menyesuaikan dengan aturan statuta. Situasi ini pun memunculkan asumsi bawah kondisi Exco pecah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau soal pecah itu sudah jelas, itu sudah tidak usah kita bicarakan lagi. Memang mereka sudah pecah prinsipnya (sejak kasus Pak Joko)," kata Uden kepada detikSport, Senin (1/4/2019).
"Tapi, sementara, yang penting buat kami bagaimana yang sisa ini mendorong untuk KLB. Jadi mereka harus segera, siapapun yang ada di sana, segera mendorong KLB sehingga mereka kemudian bisa melepas tanggung jawab beban ini dengan cepat," dia memperjelas.
Uden menegaskan pihaknya sebagai voters juga mendesak hal yang sama.
"Ya termasuk. Kami harus juga menyuarakan karena kami tak mungkin dipimpin orang yang tidak defenitif sebetulnya. Kami terus menyuarakan cuma memang forumnya belum terbuka," katanya.
"Kalau bicara media satu persatu tak bisa. Kami butuh forum seperti KLB itu. Ya itu harus diarahkan ke sana, menyuarakan perubahan PSSI di dalamnya," Uden menjelaskan.
"Saya kira begitu (voters lain sejalan). Dulu masih mungkin malu-malu tapi sekarang ini sudah seperti prediksi saya. Jadi tak ada alasan voters untuk tidak KLB karena memang ini sudah desakan dan kondisi darurat. PSSI ini sudah kondisi darurat yang harus segera diselesaikan persoalannya melalui KLB," dia menegaskan.
