PT LIB memperhitungkan Pemilihan Presiden, yang jatuh pada 17 April 2019, dalam menentukan kickoff Liga 1 2019. Dalam prosesnya, PT LI resmi mengumumkan jika Liga 1 2019 dimulai 8 Mei dan, mau tidak mau tetap, harus selesai pada Desember. Artinya, liga hanya berjalan selama tujuh bulan.
Manajer Kompetisi PT LIB, Asep Saputra, menyebut menyusun jadwal Liga 1 bukan lah perkara mudah karena banyak faktor yang menjadi pertimbangan. Salah satunya, LIB harus memastikan slot di kompetisi Asia.
Pada tahun 2020, slot Indonesia di kompetisi Asia sama seperti pada 2019, yaitu satu playoff Liga Champions Asia dan Piala AFC. Saat ini, Persija Jakarta dan PSM Makassar yang menjadi wakil di kompetisi tersebut.
"Sebenarnya ini final draft. Tapi, nanti ada beberapa penyesuaian yang akan kami lihat dahulu. Prinsipnya, aspek sport-nya kami utamakan, hasil evaluasi sebelumnya, tentu ada penyesuaian dari sisi recovery time. Tapi, patut dipertimbangkan, kompetisi kami mulai Mei, berakhir Desember," ujar Asep saat dihubungi pewarta, Kamis (11/4/2019).
"Waktu yang ideal untuk kompetisi 18 klub seharusnya delapan hingga sembilan bulan dan kami menyesuaikan FIFA matchday tidak ada pertandingan. Dan jangan lupa, kami juga tidak bisa berakhir di lewat Desember karena Januari sudah ada playoff LCA. Mau tidak mau kami sudah harus ada juara di Desember. Kalau kami lihat sebenarnya batas akhir pengajuan juara itu 15 November tapi kan, kami ada kebijakan minimal slotnya ada," dia menjelaskan.
Dengan hanya memiliki waktu tujuh bulan, LIB pun memastikan jadwal kompetisi tahun ini bakal lebih padat. Seperti bulan ramadan, Liga 1 akan digelar setiap hari dan memasuki Juli-Agustus jadwal pertandingan dilakukan lima kali dalam satu minggu.
"Saya kira itu adjustment kalau kami lihat di luar ramadan yang ideal itu kan kami punya pertandingan Jumat, Sabtu dan Senin. Tapi kalau di ramadan maksimal kami hanya bisa menyiarkan dua pertandingan, di ramadan juga jaraknya agak susah kan," kata Asep.
Oleh karena itu, LIB berusaha menyusun jadwal semaksimal mungkin. Tidak boleh lagi ada bentrokan atau penundaan jadwal pertandingan karena Liga 1 harus selesai sesuai target.
"Kami punya patokan tidak mungkin lebih dari 3 kali away tiga kali home. Lalu apa yang kurang musim lalu kami belajar dari tahun lalu. Makanya yang kami lakukan di awal adalah membentuk kalender dulu, sudah sampai 2020. kami singkronkan dengan AFC dan FIFA matchday, Persija dan PSM juga kami hitungan meski tidak bisa longgar dan juga dengan PSSI," dia menambahkan.