Kickoff Liga 1 direncanakan 8 Mei 2019 dengan duel antara Persija Jakarta dengan Kalteng Putra. artinya, kickoff Liga 1 dimulai pada bulan Ramadan.
PT LIB pun mengingatkan agar seluruh tim peserta Liga 1 menyiapkan penerangan di stadion untuk menggelar pertandingan malam hari. Yakni, memiliki sinar lampu yang rata dengan kekuatan minimal 1.200 lux (disarankan sekitar 1,400 lux atau lebih). Stadion juga harus menyediakan genset jika terjadi pemadaman PLN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Persib Ikat Jupe dan Artur Goverkyan |
"Karena, pertandingan akan dilaksanakan malam hari. Jadi, stadion harus ditunjang dengan lampu yang memadai," ujar dia.
"Soal krusial lainnya, saya kira, klub-klub yang ada ini sudah berkompetisi berulang kali, kecuali ada pendatang baru seperti Kalteng Putra dan Perseru Badak Lampung. Tapi, mereka sudah punya stadion yang sudah digunakan beberapa waktu lalu. Jadi kami cuma verifikasi agar bisa memenuhi syarat," Dirk menjelaskan.
"Terutama juga Perseru Badak Lampung, itu yang perlu diperhatikan juga dan mereka sudah sampaikan ke LIB tentang stadion yang akan digunakan di Lampung. Ada permintaan-permintaan yang disampaikan kepada kami nanti kita lihat dan disesuaikan dengan jadwal yang kami susun," dia menambahkan.
"Mereka itu punya permintaan kalau bisa mereka mulai pertama kali main pertengahan Juli dari jadwal yang ada. Karena kesiapan lapangan mereka sedang renovasi rumput dsb. Saya sendiri tak ingat mereka main pertama kali kapan tanggal berapa, tapi mereka minta digeser sedikit supaya mereka punya kesempatan main di stadion mereka," katanya.
Dirk akan memastikan keseluruhan permintaan dari klub-klub bisa terpenuhi. Tapi, dengan tidak merugikan klub lain dan jadwal yang sudah dibuat.
"Tapi, nanti kami lihat dulu karena jadwal sudah tersusun apakah memungkinkan untuk itu atau tidak. Itu jug yang sementara teman-teman lakukan verifikasi, lalu ada berkaitan dengan jadwal tersusun, ada beberapa permintaan dari beberapa klub minta penyesuaian waktu yang mereka harapkan. Ini harus kita lihat," ujar Dirk.
"Sebab, kalau memenuhi permintaan salah satu kan berarti jadwal harus dirombak sedemikian rupa. Tapi, kalaupun ada kemungkinan untuk itu kenapa tidak? Supaya semua berjalan dengan baik dan memenuhi harapan klub-klub," dia menambahkan.