KPSN menggelar pertemuan dengan voters di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (4/5/2019). Dari 85 voters yang diundang, tercatat 40-an voters yang hadir dalam pertemuan tersebut.
Hasil dalam pertemuan tersebut, KPSN dan voters, yang hadir, sepakat melakukan pertemuan kembali di Yogyakarta pada 11 Mei. Mereka juga berniat mengundang PSSI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KPSN dan pemilik voters, yang hadir dalam acara tersebut, optimistis PSSI bersedia hadir di Yogyakarta.
"Tidak bisa begitu. Kedaulatan itu di tangan voters. Merekalah pemilik opsi suara. Bukan yang lain. Basic fundamental yang dibangun member community, tidak ada perbedaan. Jadi semua pemilik hak suara punya hak sama. Tidak boleh diwakilkan, yang selama ini diwakilkan oleh klub-klub tertentu dan liga-liga tertentu setelah ini tidak boleh ada lagi. Itu sudah masa lalu. Kita sekarang mau berubah supaya sepak bola kita punya daya saing dan bisa berprestasi di tingkat jauh lebih tinggi," kata Ketua KPSN, Suhendra Hadikuntono, usai jumpa pers.
"Kita lihat ya. Kedaulatan itu ada di voters. Jadi mereka maunya apa, tentunya kami wajib mengawal itu," Suhendra menjelaskan kemungkinan KPSN gelar KLB.
"Jika 2/3 mau dipercepat misalnya bulan Mei maka langsung bulan ini. Tidak perlu menunggu petinggi PSSI. Besok pun bisa kalau voters mau," ujarnya.
KPSN, kata Suhendra, dinilai mampu untuk menggelarnya termasuk menyediakan anggaran untuk KLB.
"Iya. Kami siap membiayai KLB itu tnpa bantuan siapapun. Dari para pemerhati, dari teman-teman yang punya perhatian terhadap perkembangan sepak bola. Tidak ada masalah," katanya.
"Saya kira dari KPSN saja cukup. Gak perlu memberatkan siapapun. Karena (KPSN) tak ingin terkontaminasi dengan kepentingan baru. Jangan sampai apa yang sudah dilakukan menimbulkan kepentingan baru," ujar dia lagi.
Suhendra Klaim Tak Tergiur Jadi Ketua PSSI
Di sisi lain, Suhendra mengaku tujuan dirinya menjadi mediator bukan karena ingin menjadi ketua umum PSSI. Sebaliknya mengawal KLB yang mandiri dan bersih.
"Saya tidak ingin dipilih juga (jadi ketum PSSK). Tugas KPSN menyelenggarakan KLB dengan mandiri dan bersih. Sehingga akan menjadi KLB pertama dalam sejarah PSSI," kata Hendra.
"Kami juga tidak ingin ada sponsor atau apapun karena kami tidak ingin ada kepentingan baru lagi yang melahirkan kepentingan baru. Kami ingin melakukan dengan benar-benar bersih," ujar dia.