Hadir sebagai Saksi Sidang Mafia Bola, Papat Akui Ditransfer Rp 10 Juta

Hadir sebagai Saksi Sidang Mafia Bola, Papat Akui Ditransfer Rp 10 Juta

Uje Hartono - Sepakbola
Senin, 13 Mei 2019 16:05 WIB
Anggota exco PSSI Papat Yunisa (Uje Hartono/detikSport)
Banjarnegara - Anggota Komite Eksekutif PSSI, Papat Yunisal, menerima Rp 10 juta dari Lasmi Indaryani. Saat itu, Lasmi berada di Kyrgyzstan sebagai manajer Timnas U-16 putri di Kualifikasi Piala Asia.

Papat dihadirkan sebagai saksi dalam sidang terdakwa mantan ketua Asprov PSSI Jawa Tengah, Johar Lin Eng, di Pengadilan Negeri (PN) Banjarnegara (13/5/2019). Papat dipanggil karena ada bukti transfer dari Lasmi senilai Rp 10 juta.

"Saat itu saya tanya melalui Whatsapp, bu Lasmi di mana? Karena saat itu saya mau pamit dan bu Lasmi sedang keluar membeli obat untuk pemain. Tetapi, dia bilang ini ada uang Rp 10 juta, kemudian saya balas terimakasih," ujarnya di depan majelis hakim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Uang itu, lanjut Papat, tak semuanya berada di tangan dia. Sebanyak Rp 3,5 juta telah ditransfer kepada terdakwa Tika atau Anik Yuni Artika Sari.


"Kata Tika, ada kekurangan untuk operasional saat Timnas putri latihan di Banjarnegara, Rp 25 juta. Saat itu, katanya Tika tidak berani meminta sendiri. Jadi setelah ditransfer Rp 10 juta, Tika minta dikirim Rp 3,5 juta dulu sisanya nanti. Saya tunggu kabar dari Tika tetapi belum ada kelanjutan," kata dia.

Papat mengakui belum mengganti 50 persen dari total pengeluaran saat Timnas sepakbola putri latihan di Banjarnegara. Menurutnya, hal ini karena ada beberapa laporan yang belum dilengkapi oleh pihak Lasmi Indaryani sebagai manajer Timnas sepakbola putri U-16 saat itu.

"Ada laporan pertanggungjawaban yang belum lengkap. Makanya perjanjian yang akan mengembalikan 50 persen biaya operasional selama latihan di Banjarnegara belum bisa dilakukan. tetapi kalau sudah ada, berapapun PSSI akan mengembalikan 50 persennya," ujar dia.

Selama di Banjarnegara, latihan Timnas sepakbola putri U-16 menghabiskan sampai Rp 300 juta. Jumlah ini sudah dihitung oleh terdakwa Tika.

"Jadi saat saya datang ke Banjarnegara untuk survey tempat latihan Timnas mulai dihitung kira-kira membutuhkan biaya berapa. Saat itu, Tika yang menghitung dan ditemukan Rp 300 juta," kata dia.

Biaya operasioanl tersebut meliputi makan, tidur dan beberapa keperluan lain. Disampaikan Papat, Timnas melakukan latihan mulai 2 Agustus sampai 13 September 2018.

(fem/fem)

Hide Ads