Rencana penggunaan VAR itu dimunculkan Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria. Dia menyebut langkah itu ditempuh untuk menjaga kualitas kompetisi musim ini.
Tapi, Direktur Utama Interm PT Liga Indonesia Baru (LIB) sekaligus Anggota Komite Eksekutif PSSI, Dirk Soplanit, menilai penggunaan VAR tak bisa terburu-buru. Sebab, PT LIB harus menyiapkan banyak hal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: PSSI Setuju Liga 1 2019 Pakai VAR |
"Kami kemarin malam sempat rapat Exco untuk menjajaki kemungkinan penggunaan VAR. Tapi prosesnya memang tidak mudah, yang pertama kualifikasi wasit, infrastruktur di stadion memungkinkan atau tidak. Banyak hal yang harus dibicarakan. Memang perkiraan kami dengan syarat yang ada paling cepat kalau normal kami bisa menerapkan sampai 2021," ujar Dirk.
Sembari memenuhi persyaratan penggunaan VAR tersebut, LIB berusaha mendongkrak kinerja wasit di lapangan.
"Tetapi dengan model seperti begini, bukan VAR tapi ada alat kontrol yang misalnya ada kejadian yang menjurus kontroversi, ya pakai alat rekaman atau apa yang bisa digunakan. Tapi ini masih dibicarakan, paling bertahaplah, soalnya infrastruktur tak murah," dia menambahkan.
Penggunaan VAR mencuat setelah banyaknya kasus kontroversial di sejumlah pertandingan. Kinerja wasit dianggap belum sepenuhnya memuaskan karena kerap melakukan kesalahan dalam mengambil keputusan.
(ads/fem)