Saat ini mereka tengah bersaing di final nasional yang bergulir di Stadion Brodjonegoro Soemantri, Kuningan, 27-28 Juli 2019.
Mereka merupakan tim-tim yang sebelumnya sudah bersaing dengan lebih dari 70 ribu anak dari sekitar 5 ribu tim dari seluruh Indonesia di level regional pada Maret lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya merebut gelar juara, tim pemenang juga akan dikirim ke Final Dunia Danone Nations Cup di Barcelona, Spanyol, 6-11 Oktober.
"Pemenang tahun ini akan berangkat bersama tim pemenang tahun sebelumnya, yakni tim Asiop dari Jakarta. Mereka merupakan tim unggulan di Jakarta dan bisa dibilang di Indonesia juga," sambungnya.
"Khusus tahun ini kami belum tahu siapa tim (yang potensi menang) karena perkembangannya pesat. Artinya, banyak klub sepakbola maupun sekolah-sekolah yang timnya cukup bagus, dan kami belum melihat mereka di tahun sebelumnya. Namun, satu sisi kami cukup senang dengan perkembangan sepakbola yang saat ini sudah berkembang di usia 12 tahun."
AQUADNC merupakan wadah pembinaan dan pengembangan usia dini untuk talenta-talenta muda pesepakbola Indonesia dalam menunjukkan bakatnya sampai ke taraf internasional. Kompetisi ini pun sudah bergulir konsisten sejak belasan tahun lalu.
Tak mengherankan, Menpora Imam Nahrawi mengapresiasi sekaligus bangga melihat semangat anak-anak dalam membangun mimpi menjadi pesepakbola dunia.
"Anak-anak kita sangat luar biasa dan itu harus didorong, difasilitasi, dan dipromosikan, semoga di Barcelona menjadi yang terbaik. Apalagi dukungan dari Danone dan orang tua sangat besar untuk mereka.
"Saya kira kita tahu Danone AQUA yang secara konsisten 16 tahun itu memutar kompetisi di usia 12 tahun. Itu artinya pondasinya sudah dibangun dengan baik dan rapi. Tinggal bagaimana kita membangun budaya alam suasana kompetitif sejak usai muda," kata Imam.
Menurut Imam, pemerintah akan terus mendukung apa yang dilakukan federasi.
"Ini penting harus dilakukan federasi dan pemerintah terus mendukung upaya-upaya ini. Dengan sejak dini maka akan terbangun mental juara, karakter fairplay, dan karakter untuk belajar terhadap kemajuan negara-negara lain," demikian menteri asal Bangkalan ini.
(mcy/mrp)