Bermain di stadion H Dimurthala, di Lampineung, Banda Aceh, Sabtu (24/8/2019) malam, gol pertama Persiraja tercipta pada menit ke-29 setelah pemain Persibat Batang Reksa L Satata bunuh diri.
Pemain dengan nomor punggung 17 itu sebenarnya hendak menahan bola yang ditendang Ikhwani Hasanuddin. Namun karena kesalahannya, bola masuk ke dalam gawang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua menit berselang, Zamrony memperbesar kedudukan Persiraja pada menit ke-60. Berawal dari sepak pojok kemudian terjadi kemelut dalam kotak penalti, Zamrony berhasil melasakkan bola ke gawang yang dikawal Mukhti Alhaq.
Persiraja kembali menambah gol pada menit ke-66 lewat tendangan Assanur Rizal setelah terjadi kemelut di dalam kotak penalti. Tendangan bebas Irvan Yunus Movu pada menit ke-79 tak mampu dihalau Mukthi sehingga menghasilkan gol.
Hingga laga usai, Persiraja Banda Aceh unggul 4-1. Saat bermain di kandang Persibat pada putaran pertama, Laskar Rencong kalah 0-1.
Pelatih Persibat Batang, Bona Elisa Simanjuntak, memprotes kepimpinan wasit selama laga berjalan. Dia mengaku tidak dapat menganalisa pertandingan tadi malam.
"Kalau wasit seperti itu tim apapun gak bisa dapat poin di sini. Gimana kita berkembang, ditekan wasit terus. Itu wasit bikin rusak sepakbola Indonesia," kata Bona kepada wartawan.
Sementara itu, Pelatih Persiraja Banda Aceh, Hendri Susilo, mengatakan, anak asuhnya kurang berkembang pada babak pertama pertandingan. Memasuki babak kedua, dia melakukan perombakan termasuk mengganti beberapa pemain.
"Baru kita berkembang dan menghasilakn gol-gol. Saya bersyukur Persiraja menang," ungkap Hendri.
(agse/cas)