Rapat evaluasi Liga 1 2019 dilangsungkan di Kantor Kemenpora, Senayan, Jumat (6/9/2019). Selain PT LIB, BOPI juga mengundang induk federasi sepakbola, PSSI. Tapi, mereka tak hadir.
Dalam pertemuan tersebut, BOPI menyampaikan beberapa catatan penting terkait empat bulan penyelenggaraan kompetisi Liga 1 dan tiga bulan berlangsungnya Liga 2.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Debutan Gahar di Liga 1 |
"Seperti jadwal, kesiapan panpel, dan salah satu poin penting yang ke depannya berkaitan dengan penggunaan VAR, serta pemberian sanksi yang lebih tegas, juga terkait belum lunasnya hadiah dan pembayaran wasit," dia menambahkan.
Richard mengatakan BOPI mencatat beberapa kasus selama pelaksanaan paruh musim Liga 1 dan 2, yakni empat peristiwa penonton masuk lapangan, tiga pelemparan kepada bus tim tamu, delapan intimidasi dan protes secara berlebihan, serta empat kali rusuh di dalam stadion.
Kendati masalah pemberian sanksi bukan kewenangan LIB, BOPI berharap ada peningkatan sanksi yang lebih tegas guna memberi efek jera pada pelaku pelanggar.
Dalam arti, sanksi tidak hanya berupa denda, tetapi hukuman lain seperti pengurangan poin pada klub yang suporternya menyebabkan keributan atau terbukti melanggar.
"Sebab, kalau hanya denda-denda uang, tiga bulan dilarang menonton, itu kurang efek jeranya. Untuk itu, kami imbau PSSI untuk bisa melakukannya," kata Richard.
Olimpian renang ini mengatakan jika memungkinkan sanksi berat itu sudah bisa diterapkan secepatnya saat puataran dua Liga 1 digulirkan.
Evaluasi lain yang juga dicatat BOPI terkait kurang sigapnya panitia lokal seperti pertandingan antara Perseru Badak Lampung menjamu Persela Lamongan yang harusnya digeber 3 Agustus, karena bentrok dengan Pekan Raya Lampung, akhirnya dijadwalkan ulang. Padahal tim tamu sudah mendarat di Lampung.
Kemudian beberapa jadwal Arema FC yang sedianya berlaga di Stadion Kanjuruhan Malang, lalu digeser ke Stadion Gajayana Malang karena bersamaan dengan perhelatan Pemilihan Kepala Desa.
"Kami berharap PT LIB dan panpel lokal lebih intens berkomunikasi, termasuk dengan pemangku kepentingan keamanan setempat. Agar hal-hal seperti tadi bisa diantisipasi lebih baik," Richard mengimbau.
Sementara itu, manajer kompetisi PT LIB, Asep Saputra, mengemukakan evaluasi kompetisi menjadi kesepakatan bersama operator dengan BOPI sebelum liga resmi digulirkan.
"Apa yang dibahas sesuatu hal yang mudah-mudahan menciptakan sebuah hal yang positif ke depannya karena memang dari sisi jadwal pertandingan kami akui dan itu sebuah tantangan yang harus kami cari solusinya. Kami berupaya semaksimal mungkin untuk tidak menyulitkan klub dan partner kami," kata Asep.
Baca juga: 10 Pelatih Dipecat dan Rumitnya Liga 1 2019 |
(mcy/fem)