PSSI sebelumnya mengadakan program kepelatihan modul lisensi AFC Pro yang berlangsung sejak tahun lalu. Puncaknya, 20 pelatih Indonesia telah diberangkatkan ke Spanyol untuk menyelesaikan modul kelima kursus lisensi AFC Pro selama beberapa bulan.
Program tersebut menjadi prioritas PSSI mengingat persyaratan AFC untuk tahun 2020, jika pelatih di kompetisi profesional level teratas harus memiliki Lisensi AFC Pro.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ke 20 pelatih tersebut di antaranya Nilmaizar, Aji Santoso, Rahmad Darmawan, Indra Sjafri, Yeyen Tumena, Djadjang Nurdjaman, Widodo C Putro, Mundari Karya, Lestiadi, Rudy Eka, Seto Nurdiantoro, dan beberapa pelatih lainnya,. Masing-masing secara simbolis diberikan piagam.
Tisha mengaku bangga dengan lisensi AFC Pro yang didapatkan oleh ke-20 pelatih tersebut. Dia berharap para pelatih bisa mengimplementasikan ilmunya untuk sepakbola tanah air.
"PSSI dengan bangga mempersembahkan 20 lulusan pertama AFC Pro diploma Indonesia, ini merupakan kali pertamanya akhirnya AFC bersedia mengakui untuk bisa menyelenggarakan pro diploma lisensi Indonesia untuk pertama kalinya dan ini merupakan satu terobosan," ujar Tisha.
"Ini merupakan satu terobosan besar karena banyak negara yang menantikan hal ini. Seperti yang saya sampaikan ada tiga hal yang dilihat dalam sepakbola. Pertama pelatih, kedua wasit, ketiga pemain. Berapa banyak pelatih kita yang bisa bersaing di level tertinggi? berapa banyak wasit kami yang bisa bersaing di level tertinggi? Berapa banyak pemain kami yang bisa bersaing di sana," sambungnya
"Tapi kami lupa saat kami membicarakan pemain teorinya itu ya best coach ya best player. Tanpa ada pelatih terbaik kami tidak bisa mendapatkan pemain terbaik pula. Jadi PSSI sangat berterimakasih atas partisipasi para pelatih yang ikut di lisensi pro ini di PSSI. Semoga ilmunya dapat berguna, dan implementasikan kepada diri sendiri dan Indonesia," katanya.
Mengantongi lisensi AFC Pro membuat Indra Sjafri kian termotivasi. Lebih dari sekadar stempel, pelatih Timnas U-23 itu ingin memberikan ilmunya untuk membawa Indonesia berprestasi
"Kami berharap SDM yang ada ini benar-benar diberikan kesempatan untuk bisa mengembangkan karier masing-masing, terutama para pelatih-pelatih diberikan kesempatan untuk bisa melatih di liga Indonesia," kata Indra.
"Tapi jauh lebih dari itu adalah pengalaman. Pengalaman itu tidak dapat dari lisensi tapi dari kami diberikan kesempatan, dari kami bekerja, dari kami mengimplementasikan apa ilmu yang sudah kami dapat dan kami implementasikan di dalam klub masing-masing," demikian dia.
(ads/mrp)