Hasil Inspeksi FIFA: 70% Lapangan Latihan Tak Sesuai Standar

Hasil Inspeksi FIFA: 70% Lapangan Latihan Tak Sesuai Standar

Mercy Raya - Sepakbola
Senin, 23 Sep 2019 06:10 WIB
1.

Hasil Inspeksi FIFA: 70% Lapangan Latihan Tak Sesuai Standar

Hasil Inspeksi FIFA: 70% Lapangan Latihan Tak Sesuai Standar
Ratu Tisha mengungkapkan 70% lapangan latihan belum memenuhi stadar FIFA untuk menggelar Piala Dunua U-20 pada 2021 (Mercy Raya/detikSport)
Jakarta - Rencana Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021 menyimpan banyak pekerjaan rumah. Sebanyak 70 persen lapangan latihan belum standar FIFA.

Demikian diungkapkan Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha, menyoal hasil inspeksi yang dilakukan FIFA. Federasi sepakbola dunia itu melakukan inspeksi pada 16-19 September di lima kota yakni Bogor, Jakarta, Yogyakarta, Solo, dan Bali.

FIFA melakukan inspeksi secara acak untuk memastikan dokumen yang diajukan oleh Indonesia sebagai prasyarat untuk ikut bidding tuan rumah Piala Dunia U-20 sesuai dengan sampel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada beberapa hal yang jadi fokus FIFA dalam inspeski ini yakni transportasi dan juga venue. Venue yang diinspeksi adalah lapangan pertandingan dan lapangan latihan.



Dalam prosesnya, dari 50 lapangan yang tersedia hampir 70 persennya belum sesuai standar FIFA.

"Infrastruktur lapangan latihan PSSI sangat memerlukan support pemerintah. Dalam arti, kualitasnya perlu ditingkatkan. Bukan membangun, melainkan hanya butuh renovasi kecil," kata Ratu Tisha di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Minggu (22/9/2019).

"Jumlahnya cukup banyak sekitar 70 persen dari 50 lapangan yang secara standarisasi itu belum, tapi bukan berarti tidak bisa ditingkatkan," dia menjelaskan.



"Maka itu, PSSI sangat beruntung mendapat dukungan dari Presiden Joko Widodo, yang menandatangani langsung deklarasinya, sehingga diikuti oleh kementerian yang ada, walikota, bupati, Dispora, untuk bisa merenovasi tersebut," ujarnya.

"Lagipula lapangan-lapangan yang kami ajukan itu statusnya dipakai untuk liga 3, Piala Suratin U17, dan statusnya untuk direnovasi."


Berbeda dengan kondisi lapangan latihan, FIFA, kata perempuan berusia 34 tahun itu, merespons positif soal transportasi yang juga menjadi salah satu prioritas peserta bidding tuan rumah.

"Concern FIFA untuk transportasi itu positif ya, kota-kota yang kami pilih memang dari 10-nya sub juga area transportasi pesawat, kereta, memiliki jadwal reguler. Kami juga menunjukkan kepada FIFA bagaimana kooperatifnya polisi setempat sekali datang dan Patwal untuk simulasi ketika match day seperti apa," dia menjelaskan.

"Dengan infrastuktur yang meningkat semoga ini menjadi salah satu hal yang positif yang diambil FIFA kemarin," Tisha mengharapkan.

Ada tiga negara yang mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021. Pesaing Indonesia tersebut datang dari zona CONMEBOL yakni Brasil dan Peru.
Hide Ads